Jumat, Maret 29, 2024
Lainnya
    BeritaKemendag Ungkap Alasan Innova dan Xpander Belum Bisa Diekspor ke Australia

    Kemendag Ungkap Alasan Innova dan Xpander Belum Bisa Diekspor ke Australia

    Kementerian perdagangan Republik Indonesia rupanya ingin produk-produk yang dibuat di Tanah Air bisa dijual di luar negeri. Termasuk di sektor otomotif yang jadi salah satu potensi besar untuk di ekspor.

    Bahkan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi tak menampik bahwa ada beberapa produk otomotif yang dibuat di Indonesia sudah pantas diperdagangkan ke luar negeri tak terkecuali pasar Australia.

    Terlebih saat ini Indonesia memanfaatkan hubungan dengan Australia melalui Indonesia Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

    Menurut Lutfi, dengan adanya perjanjian IA-CEPA, maka salah satu yang ia fokuskan adalah untuk ekspor produk otomotif ke Australia seperti Toyota Innova dan Mitsubishi Xpander.

    “IA-CEPA bisa menggenjot bahwa orang Australia ini agar untuk menggunakan Toyota Innova dan Mitsubishi Xpander (buatan) kita,” ucap Lutfi dalam video conference yang diunggah di akun Youtube Kementerian Perdagangan.

    Meski begitu, Lutfi sendiri rupanya tersadar, hal ini belum bisa direalisasikan lantaran Indonesia belum siap dengan standar yang diterapkan Australia.

    “Salah satunya adalah mobil-mobil  yang diekspor kita itu, karena basisnya market kita (domestik) maka masih berstatus environmental tidak setinggi atau dikerjakan  Australia,” katanya.

    Selain itu, standar lain yang berbeda antara Indonesia dan Australia mengenai standar emisi Indonesia, dimana Indonesia masih menerapkan Euro 2 dan 3 sedangkan Australia sudah menggunakan Euro 4. 

    “Jadi, mesti dikomunikasikan dengan industri bahwa kita ini sudah mempunyai beberapa fasilitas, terutama masalah perjanjian perdagangan tersebut,” sambung Lutfi.

    Sebelumnya, diketahui Kementerian Perdagangan tidak hanya fokus pada Australia yang notabene nya negara tetangga. Menurut Lutfi, Indonesia turut mendekati sejumlah negara di Eropa dan dibuktikan dengan adanya perjanjian dagang European Free Trade Association (EFTA) yang terdiri dari Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

    Selain itu, Indonesia juga ingin menjalin beberapa kerja sama dalam hal perdagangan dengan negara lainnya mulai dari Turki, Bangladesh, Tunisia, Iran, hingga Maroko.

    “Ini adalah negara yang menurut kami adalah negara non tradisional dan ini kami ingin jual kendaraan roda 4 dan 2 kita ke sana. Dengan adanya perjanjian dagang ini sangat simple hanya 8-10 tarif line gak lebih dari 100 tarif line, tapi kita bisa jual barang kita yang mulai satisficated,” tutupnya.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait