Jumat, Maret 29, 2024
Lainnya
    BeritaKeren, Karya Anak Bangsa Bisa Bikin Interior Mobil dari Bahan Kelapa

    Keren, Karya Anak Bangsa Bisa Bikin Interior Mobil dari Bahan Kelapa

    Kelapa, salah satu tumbuhan yang memiliki banyak manfaatnya, mulai dari buah, daun, hingga batang, bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat, seperti untuk makanan, minuman, obat, kosmetik, bahan bangunan, dan aneka ragam produk hilir lainnya.

    “Seluruh bagian tanaman kelapa dapat diolah, mempunyai potensi ditingkatkan nilai tambahnya, dan produknya digunakan masyarakat secara luas, sehingga potensi keuntungan dari dari kelapa sangat besar,” ungkap Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangannya.

    Namun yang OLXer perlu ketahui lagi, kelapa ternyata dapat digunakan sebagai bahan material pembuatan interior mobil. Termasuk door trim hingga peredam antara panel pada sebuah mobil.

    Setidaknya inovasi ini telah dilakukan PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA) yang berlokasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Dimana perusahaan ini, melalui peran Aditya Research Development Center (ARDC) sebagai pusat inovasi teknologi, telah menghasilkan beragam jenis produk bernilai tambah tinggi berbahan baku serat kelapa.

    Hal ini pun membuat Kemenperin mengapresiasi PT RMA yang berupaya menciptakan inovasi yang mengutamakan penciptaan nilai tambah bahan baku lokal berupa serat sabut kelapa dan juga mengembangkan teknologi ramah lingkungan berupa pengolahan kain perca limbah industri tekstil (apparel).

    “Kami juga mengapresiasi PT RMA yang telah menggandeng Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di daerah penghasil kelapa, antara lain Provinsi Riau dan Jawa Barat bagian selatan sebagai pemasok bahan baku industri komponen otomotif di Bogor ini,” jelasnya.

    Disebutkan, inovasi produk komponen otomotif berupa door trim yang dibuat PT RMA dari serat kelapa telah digunakan oleh hampir seluruh pabrikan industri otomotif yang ada di Indonesia, dengan pemenuhan pangsa pasar nasional lebih dari 60 persen, termasuk untuk pasar ekspor.

    Menurut Business Development ARDC Farri Aditya pihaknya berkomitmen kuat untuk semakin mengoptimalkan kekayaan sumber daya alam di Indonesia, seperti komoditas kelapa.

    “Prinsip inovasi kami adalah inisiasi langkah kecil dengan fasilitas yang tersedia dan melibatkan multipihak sehingga tercipta langkah kolaboratif dan sharing sumber daya,” ucap Farri.

    Soal kualitas tak perlu diragukan lagi, sebab produk yang dibuat PT RMA ini mampu memenuhi persyaratan standarisasi produk industri otomotif, yang memang dikenal menghendaki kualitas komponen yang sangat tinggi.

    Bahkan, serat kelapa yang dibutuhkan untuk  membuat komponen automotive felt yang berfungsi sebagai pelindung bagian bawah mobil dan peredam getaran antar panel bagian interior mobil, dipercaya dapat menambah kenyamanan penumpang, dan bobotnya tergolong ringan.

    Diketahui, saat ini produk PT RMA rupanya telah memasok berbagai kebutuhan, mulai dari industri otomotif, furniture, infrastruktur, kesehatan, dan pertahanan-keamanan.

    “Agar dapat mendukung keberlangsungan usaha ini, kami juga mengharapkan integrasi rantai nilai dari hulu hingga hilir, untuk menjaga keberlanjutan produktivitas dan operasional industri yang kuat, mantap, dan mempunyai resiliensi tinggi,” imbuhnya.

    “Kami terus berupaya untuk mengeksplorasi inovasi teknologi secara mandiri, tetapi kami meyakini bahwa adanya fasilitasi regulasi atau payung hukum dari pemerintah melalui Kemenperin untuk menyusun kolaborasi multipihak termasuk dengan pihak BUMN dan/atau sektor industri lainnya, maka akan tercipta ekosistem inovasi, yang tentunya dapat melibatkan industri kecil dan menengah (IKM) serta UMKM sebagai mitra strategis,” sambungnya.

    Sementara itu, Putu menegaskan, Kemenperin akan terus mendukung upaya peningkatan daya saing produk industri dalam negeri yang berkualitas dan berkesinambungan. Jaminan kepastian mutu produk industri menjadi hal yang sangat penting untuk dipertahankan dan senantiasa ditingkatkan.

    “Salah satu instrumen jaminan kepastian mutu produk industri adalah melalui Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujarnya.

    Kemenperin memfasilitasi perumusan SNI produk industri olahan serat sabut kelapa sebagai baseline kualitas produk yang beredar di Indonesia, sehingga memberikan manfaat berganda bagi produsen, konsumen dan juga Lembaga terkait lainnya.

    “Contohnya, kami sedang memfasilitasi SNI papan biokomposit berbahan baku serat sabut kelapa untuk komponen bagian interior otomotif,” terangnya.

    Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia yang menghasilkan lebih dari 18 juta ton kelapa setiap tahun.

    Nah, karena Indonesia termasuk negara tropis, tak heran sejumlah wilayah di Nusantara menjadi penghasil utama kelapa, antara lain di Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Jambi dan Maluku Utara.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait