Portable power station yang dimaksud disini adalah semacam baterai yang sudah dilengkapi dengan inverter, sehingga mampu mengalirkan daya listrik DC maupun AC yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti mengisi daya handphone, laptop, dan lain-lain.
News.OLX – Peran komunitas bagi sebuah brand memang tidak bisa dianggap sepele. Mereka menjadi garda terdepan dalam urusan “woro-woro” soal keunggulan produk dari sebuah brand. Bagaimana tidak, komunitas adalah konsumen pengguna langsung, mereka yang punya experience lebih untuk diceritakan kepada calon konsumen lainnya.
Jadi tak perlu heran kalau hampir semua brand, khususnya di industri otomotif selalu merangkul erat dan menjalin hubungan istimewa dengan komunitasnya. Ini juga yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) terhadap konsumen pemilik mobil Suzuki yang melebur dalam komunitas.
Sampai saat ini sudah ada 14 komunitas atau club mobil Suzuki yang berada di bawah payung Suzuki Club Indonesia (SCI).
Salah satu komunitas Suzuki yang cukup besar adalah ERMAN atau Ertiga Mania Indonesia yang sebentar lagi akan menggelar Jambore Nasional (JAMNAS) di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, 2-3 September 2023 mendatang.
“Jadi di JAMNAS tahun ini kita mengusung konsep “Greener Together” dengan tema yang akan dikedepankan adalah renewable energy, jadi kita akan ke arah Go Green juga. Together disini artinya kita juga ingin mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama, baik itu dari pihak internal kami, para member ERMAN Indonesia, maupun pihak eksternal, termasuk Suzuki dan juga seluruh komunitas mobil lainnya untuk menggelorakan semangat Go Green lewat berbagai kegiatan,” jelas Tri Wahyudi mewakili pengurus ERMAN Indonesia di Lumino Cafe, BSD City, Tangerang, Banten, Minggu (13/8/2023).
Konsep “Greener Together” tersebut nantinya akan diwujudkan ERMAN dengan melakukan eksplorasi pemanfaatan teknologi solar panel sebagai salah satu opsi energi terbarukan (renewable energy).
“Solar panel dewasa ini menjadi satu hal yang masif, baik di industrial maupun perorangan. Tujuannya adalah untuk mereduksi CO2. Disini kami sebagai komunitas mobil Suzuki ingin memberikan manfaat lebih melalui teknologi solar panel yang kami gunakan untuk mengisi daya portable power station,” lanjut Om TW, sapaan akrab Tri Wahyudi di kalangan komunitas ERMAN.
Portable power station yang dimaksud disini adalah semacam baterai yang sudah dilengkapi dengan inverter, sehingga mampu mengalirkan daya listrik DC maupun AC yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti mengisi daya handphone, laptop, dan lain-lain.
Ide Lahir dari Bencana Gempa Bumi Cianjur
Saat bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat yang terjadi beberapa waktu lalu, komunitas Suzuki Ertiga Mania (ERMAN) turut aktif dalam menyalurkan bantuan terhadap korban gempa. Sumbangan dalam bentuk makanan dan minuman mengalir melalui anggotanya yang turun langsung ke pengungsian.
“Saat itu listrik mati di daerah pengungsian, banyak korban yang putus komunikasi dengan sanak saudaranya. Juga tak ada internet untuk memantau berita serta perkembangan terkait bencana, dari sanalah ide itu muncul,” kenang Om TW.
Mereka melihat bahwa kebutuhan utama bagi korban bencana bukan hanya dalam bentuk makanan, minuman, pakaian dan lain-lain. Listrik serta jaringan internet juga merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak kalah pentingnya.
“Kami melihat korban bencana itu butuh sumber listrik yang bentuknya simpel, mobile dan pastinya ini akan sangat bermanfaat untuk para korban. Komunikasi itu kan sangat penting ketika bencana terjadi, untuk mereka saling mengabari keluarga dan mencari bantuan. Dan ini akan jadi masalah kalau listrik mati. Kalau bawa genset itu kan butuh waktu lama karena dimensinya juga besar. Portable power station ini bentuknya simple, mobil biasa saja bisa bawa, jadi ketika dibutuhkan kita tinggal luncurkan berapa mobil kesana,” sebutnya.
Portable Power Station Bertenaga Solar Panel Siap Diperkenalkan di JAMNAS ERMAN
Rencananya alat ini (portable power station) akan dirilis di JAMNAS ERMAN yang akan berlangsung di Ciwidey, Jawa Barat pada tanggal 2-3 September 2023 mendatang. Namun Tri Wahyudi sudah membocorkan detail dari alat yang saat ini sedang ia kembangkan.
“Jadi portable power station ini punya kapasitas 1000 sampai 2000 watt, kalau dipakai untuk nge-charge, ratusan handphone bisa tercover. Dan untuk sumber dayanya gak pakai listrik, tapi dari solar panel yang kita pasang permanen di atap mobil.”
Disebutkan bahwa dimensinya kecil, sekitar 30 cm x 40 cm x 20 cm, portable power station ini nantinya mudah dibawa kemana-mana atau mobile dan mudah ditempatkan dimanapun.
“Konsepnya portable, bisa diturunin atau dipasang dengan mudah dimana saja pas sudah penuh. Cuma untuk solar panelnya kita pasang permanen di atas atap mobil. Teknologi solar panel saat ini sudah sangat maju sekali, dengan ukuran 1×2 meter saja sudah ada yang bisa menghasilkan tenaga listrik 500-600 watt peak (wp). Jadi cukup dua solar panel saja sudah bisa mengisi 1000 watt dalam satu jam.
Nah, untungnya lagi, menurut Tri Wahyudi portable power station ini sumber dayanya tidak cuma mengandalkan solar panel saja, bisa juga diisi daya menggunakan putaran mesin kendaraan karena sudah dilengkapi inverter.
“Jadi saat hujan, otomatis tidak ada solar irradiance yang dihasilkan, kita bisa manfaatkan dari putaran mesin, tapi kita tetap utamakan sumber tenaga matahari. Nanti di JAMNAS akan kita tampilkan wujudnya, jadi ditunggu saja!” pungkasnya.
