Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia yang disingkat PERHUMAS baru saja selesai menggelar Konvensi Nasional Humas ke-20 di Sahid Raya Hotel & Convention, Yogyakarta, Selasa, 17 Desember 2019.
Dalam konvensi yang diikuti oleh 600 praktisi humas dari berbagai institusi (akademisi, pemerintahan dan swasta) tersebut membahas soal strategi untuk membangun reputasi Indonesia di tingkat domestik maupun global, menyongsong tahun 2020.
Ketua Umum PERHUMAS, Agung Laksamana menyampaikan pidato pembukanya. “Setelah diskusi kita dalam konvensi, Kearifan Lokal harus menjadi Nation Branding bagi Indonesia. Humas harus menyebarkan narasi-narasi positif tentang bagaimana keindahan budaya kita. Sebagai anak bangsa kita perlu ikut berperan serta dalam membangun narasi-narasi yang mampu membentuk reputasi Indonesia dikancah global,” ujarnya, Selasa (17/12/2019) dalam keterangan tertulis.

Menurutnya Kearifan lokal dan budaya merupakan aset penting Indonesia dalam membentuk reputasi. Untuk menjamin terpeliharanya kearifan lokal dan budaya, diperlukan kerjasama lintas sektoral.
“Humas harus menjadikan media sebagai mitra strategis. Dalam era dimana konektivitas terus terjadi, sebagai praktisi humas harus terus menyebarkan narasi positif yang membangkitkan semangat kebangsaan, menggerakannya melalui kearifan lokal Indonesia,” lanjut Agung Laksamana.
Tak luput ia juga menyampaikan agar Humas selalu terampil memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena dalam era ini, teknologi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membangun awareness.
Namun Agung Laksamana juga mengingatkan bahwa dasar dari komunkasi ialah interaksi “Human to Human”.
“PR tidak semata-mata berkomunikasi dengan gadget dan komputer, melainkan “human to human” namun dengan channel yang berbeda,” sebutnya.
Hal lain yang disebutkan bahwa humas juga harus mengerti bagaimana membaca data statistik pada era Big Data. Karena kemampuan ini menjadi kunci keberhasilan humas dalam menjawab tantangan kedepan.
Dengan kampanye #IndonesiaBicaraBaik, PERHUMAS terus berupaya untuk mengajak seluruh praktisi humas Indonesia mengembangkan potensinya dan ikut menyuarakan Indonesia yang dikemas dengan kearifan budaya kita, untuk Indonesia yang lebih maju. (Z)