Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaManusia Selangkah Lebih Dekat dengan Mobil Terbang

    Manusia Selangkah Lebih Dekat dengan Mobil Terbang

    Manusia tinggal selangkah lagi menuju era ‘mobil terbang’ seperti yang sering kita tonton di film bergenre sci-fi yang menceritakan tentang kehidupan di masa depan.

    SkyDrive Inc, sebuah perusahaan teknologi Jepang baru saja menyelesaikan uji terbang model SD-03, sebuah mobil terbang berawak tipe Vertical Take-Off and Landing (eVTOL).

    Uji terbang berlangsung di Toyota Test Field dengan luas area 10.000 meter persegi. Mobil berhasil terbang selama empat menit membawa satu penumpang di dalamnya dengan ketinggian sekitar 10 kaki. 

    “Kami senang berhasil mencetak sejarah mobil terbang berawak pertama di Jepang, dalam dua tahun sejak kami mendirikan SkyDrive di 2018 dengan tujuan mengkomersialkan pesawat itu. Kami akan melanjutkan pencapaian ini ke level berikutnya pada tahun 2023 serta mempercepat pengembangan teknologi dan bisnis kami,” ujar CEO SkyDrive Inc, Tomohiro Fukuzawa.

    Lebih jauh ia menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir ini ada banyak bermunculan prototipe mobil terbang, biasanya dengan sayap permanen. SD-03 buatan SkyDrive diklaim sebagai model dengan ukuran paling kompak dan lebih ringan dibandingkan dengan desain model lainnya.

    Seperti kita tau, ada beberapa perusahaan yang juga mengembangkan teknologi serupa, termasuk diantaranya Boeing dan Airbus, serta produsen mobil Toyota dan Porsche. 

    Tantangan Utama Pengembangan Mobil Terbang

    Keselamatan adalah salah satu dari sekian banyak tantangan yang mencegah teknologi seperti ini dapat berkembang secara luas.

    Menurut Derya Aksaray, Asisten Profesor Teknik dan Mekanik Kedirgantaraan di University of Minnesota, bahwa saat ini teknologi otonom yang aman untuk pesawat eVTOL sementara dkembangkan.

    “Kendaraan ini perlu melihat lingkungan, menilai serta memperhitungkan situasi dan bertindak sesuai kebutuhan. Tidak bisa menunggu pilot atau operator memberikan perintah “lakukan ini”, atau “lakukan itu”, kita tidak bisa menunggu mikro manajemen kendaraan semacam itu,” komentarnya.

    Sementara tantangan lainnya adalah masalah desain. Selain harus kuat untuk membawa beban, kendaraan juga harus tetap stabil untuk terbang di ketinggian yang rendah. 

    Sementara tantangan pengembangan lainnya adalah soal harga atau biayanya sendiri. “Dengan teknologi baru, biayanya akan sangat mahal pada awalnya,” ujar Profesor Aksaray.

    Fukuzawa sendiri berencana mulai menjual eVTOL versi dua kursi di tahun 2023 dengan banderol mencapai US$ 300.000 hingga US$ 500.000. 

    Keberhasilan uji terbang eVTOL SD-03 merupakan sebuah terobosan nyata dunia teknologi. Manusia akan segera berada di ambang revolusi mobilitas baru.

    “Jika berhasil, saya pikir ini pasti akan menciptakan alat transportasi yang berbeda. Kita akan mendapatkan banyak manfaat dengan mengurangi kemacetan dan mengatasi kendala geografis mobilitas darat,” tutup Profesor Aksaray.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait