Membeli mobil baru sebagai tunggangan sehari-hari kini menjadi bagian hidup masyarakat di Indonesia. Bahkan, hal ini tak lepas dari pengaruh para sales yang semakin pintar menggaet konsumen.
Bahkan konsultan JD Power baru-baru ini merilis, dalam studi Indonesia Sales Satisfaction Index 2019 secara keseluruhan kepuasan penjualan pembeli kendaraan baru di 2019 mengalami peningkatan.
Namun sayang, hal itu tidak diimbangin ketika proses pendistribusiannya. Sebab, lebih dari sepertiga pembeli mengaku menunggu lebih lama dari yang diharapkan untuk pengiriman kendaraan dikarenakan masalah administrasi, dibanding 2018 lalu.
Menurut Country Manager JD Power Indonesia Srabani Bandyopadhyay, tahun ini, konsultan sales bekerja keras untuk mendengarkan kebutuhan pembeli dan mengarahkan kendaraan yang tepat kepada pelanggan.
“Namun, pembeli masih menghadapi dengan masalah seperti urusan dokumen dan keterlambatan pengiriman kendaraan mereka. Hal ini membuat pembeli frustasi dan masalah ini harus ditangani sebelum memberikan komitmen kepada pembeli,” jelas Srabani dalam pesan tertulis, Rabu (25/9/2019).
Berdasarkan hasil studi J.D. Power 2019 Indonesia Sales Satisfaction Index (Mass Market), selama 2019, insiden penjualan mengalami tekanan jumlahnya hanya enam persen, sedangkan periode yang sama di 2018 mencapai sembilan persen.
Selain itu, banyak pelanggan melaporkan bahwa staf dealer sepenuhnya memahami kebutuhan mereka yang angkanya mencapai 84 persen. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu hanya 72 persen.
Oia, penggunaan alat digital seperti smartphone atau tablet sebagai sumber informasi juga meningkat 66 persen, dari nilai indeks 21 poin secara keseluruhan (pada skala 1.000 poin) menjadi 830 poin tahun ini.
Sementara itu, dari hasil studi ini juga disebutkan, pengiriman mobil ngaret dar waktu yang ditentukan, hal ini terlihat dari 38 persen pembeli mengaku menerima kendaraan barunya lewat dari waktu yang dijanjikan. Padahal pada 2018, setidaknya hanya 28 persen mengatakan hal yang sama.
Pada 2019, rata-rata waktu pengiriman dua hari lebih lama dibanding 2018. Alhasil, sebanyak 22 persen pelanggan harus kembali lagi ke dealer untuk memperbaiki masalah dokumen. (Her)
