Pembayaran dengan cara kredit atau dicicil memang sudah jadi hal lumrah dalam sistem jual beli. Dengan cara kredit, hal ini dianggap mempermudah masyarakat mendapatkan barang yang diinginkan. Termasuk di ketika membeli kendaraan baik sepeda motor atau mobil.
Bahkan menurut Dealer Relation Marcom Manager and Communication Department Head Toyota Astra Finance, Ronald Adrian, untuk pembelian mobil dengan cara kredit jumlahnya lebih banyak di segmen middle low, sedikitnya mencapai 60-65 persen.
“Sisanya baru cash,” ungkap Ronald saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ronald sendiri tak menampik, jika konsumen yang sudah lebih mapan atau masuk kategori premium perbandingan pembelian kredit dan cash jumlahnya seimbang, masing-masing 50 persen.
“Untuk segmen premium, biasanya akan memilih tenor yang tidak terlalu lama. Jadi mungkin hanya satu sampai tiga tahun,” ujar dia.
Kata Ronald, konsumen di segmen premium, untuk melakukan sistem pembayaran kredit biasanya tidak hanya mempersoalkan harga, tetapi bunga yang harus dibayarkan.
“Mereka sangat sensitif soal ini, makin panjang tenor, bunga semakin besar. Jadi mereka berhitung. Sementara harga mobilnya ke depan kan makin turun,” terangnya.
Sementara itu, menurut Head Sales Area 1 PT TAF, Argha Fachsa Argha Fascha, Toyota Astra Finance tidak membedakan customer middle low atau premium. Termasuk ketika membeli mobil biasa atau mewah.
Namun begitu, lanjut Argha, konsumen yang membeli mobil middle low, biasanya ini sangat sensitif dengan harga.
“Konsumen sangat teliti soal harga jual, lalu bunga kreditnya. Faktanya, yang segmen kendaraan menengah ke bawah banyak main di tenor panjang, sementara yang mewah rata-rata satu tahun sampai maksimal tiga tahun,” tuturnya.