Fenomena inden generasi baru Jimny yang diklaim Suzuki Indonesia telah mencapai empat tahun dengan 2.000 lebih angka pesanan, membuat diler mobil bekas yang telah memiliki unitnya berani membanderol mobil fenomenal itu di angka fantastis yaitu mencapai setengah miliar.
Salah satunya adalah listing diler yang menjual mobilnya di OLX berikut ini.
Diler tentu berharap ada sultan yang tertarik dan tidak sabaran menunggu antrian Jimny secara resmi di Suzuki. Daripada menunggu lama, tinggal siapkan Rp 510 juta, sudah bisa bawa pulang Jimny tanpa harus menunggu nyaris 1.500 hari.
Dengan harga Rp 510 juta tentu terpaut jauh dengan banderol Jimny per Oktober 2019 yang berada di angka Rp 340-355 juta on the road Jakarta. Selisih harga hingga Rp 150 jutaan setelah dua bulan meluncur menjadi peluang menggiurkan bagi pihak tertentu untuk mengambil keuntungan lebih.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku distributor resmi Jimny kabarnya sudah menyadari fenomena mark-up harga ini dan menyatakan akan memberikan sanksi baik secara administratif maupun sosial kepada konsumen maupun diler.
Fenomena Mark-up Harga Jimny Bukan Hanya Terjadi di Indonesia
Tingginya permintaan yang tidak seimbang dengan suplai mobil hingga membuat antrian panjang di daftar pesanan, bukan hanya terjadi di Indonesia. Inden dengan durasi tahunan juga terjadi di negeri kelahiran Jimny yaitu Jepang.
Nah, soal penjualan kembali dengan melakukan mark-up harga sangat tinggi dari konsumen yang sudah memiliki unitnya, juga bukan hanya terjadi di Indonesia. Tetapi juga di negara lainnya, salah satunya adalah Inggris.
Dengan embel-embel 'Beat The Waiting List', sejak awal 2019 sudah ada fenomena mark-up harga Jimny. Salah satunya di situs jual beli kendaraan AutoTrader dengan selisih harga hingga 5.000 poundsterling, atau jika dikonversi kira-kira sekitar Rp 88 juta lebih mahal. Padahal, saat itu lama indennya di Negeri Ratu Elizabeth baru satu tahun, seperti dilansir Motoring Research.
Seorang pengguna situs tersebut menjual Jimny dengan banderol 24.950 poundsterling atau sekitar Rp 446 juta. Padahal harga resmi Jimny di Suzuki Inggris saat itu untuk varian terendah yakni 15.499 poundsterling (Rp 277 juta) dan tertinggi 18.999 poundsterling (Rp 339 juta). Pantauan OLX News, saat ini listingnya sudah lenyap di AutoTrader, mungkin unitnya sudah laku.
Konon di Inggris, biasanya mark-up setinggi ini terjadi pada supercar, bukan pada mobil sekelas Jimny. Jadi fenomena mark-up Jimny ini adalah fenomena yang luar biasa dan memang terjadi secara global.
Sementara itu, untuk mengakali demand dan supply yang tidak imbang, SIS kabarnya telah mengajukan Jimny untuk diproduksi secara lokal dan konon respon dari prinsipal di Jepang positif, tinggal menunggu 'ketok palu'.
Andai diproduksi secara lokal dan bisa memenuhi permintaan konsumen, perilaku mark-up harga Jimny tentu akan lenyap dengan sendirinya. Bukan begitu, OLXer? Nah, OLXer sendiri mau nggak punya Suzuki Jimny? (Dhan/Her)