Rabu, Oktober 4, 2023
Lainnya
    TipsMau Jual Mobil? Perhatikan Faktor Penyebab Harganya Anjlok

    Mau Jual Mobil? Perhatikan Faktor Penyebab Harganya Anjlok

    Penjualan mobil di masa pandemi virus corona mengalami penyusutan, baik mobil baru maupun mobil bekas. Hal ini selain adanya kebijakan bepergian ke luar rumah, banyak orang lebih memilih mengalokasikan biaya atau tabungan untuk kesehatan dan kebutuhan pokok, dibanding membeli mobil.

    Bahkan, disaat kondisi pandemi virus corona seperti saat ini, karena lebih banyak orang memerlukan uang, maka menjual mobil dianggap jadi solusi cepat dibandingkan harus membelinya.

    Hal ini pula, menurut President Director Mobil88, Halomoan Fischer, suplai mobil bekas melonjak, sedangkan demandnya justru sangat minim. Imbasnya, harga jual mobil bekas kini sedang mengalami penurunan.

    Fisher sendiri memberikan beberapa penjelasan faktor-faktor penyebab harga jual mobil anjlok.

    “Jarak tempuh atau jumlah kilometer (Km). Kilometer itu dominan, kilometer yang dianggap wajar middle low 15.000 setahun, middle up 10.000 setahun dan itu dianggap normal. Tapi, misalkan ada mobil 2018 kira-kira jaraknya sudah 30.000 Km kita masih anggap normal lah,” ungkap Fisher melalui video conference.

    Fisher mencontohkan, jika sebuah mobil berusia dua tahun dengan jarak tempuh sudah 40.000 km, maka hal tersebut sudah di atas normal dan kemungkinan penurunan harganya hanya 3-5 persen. Lain halnya jika mobil berusia dua tahun dengan jarak tempuh 100.000 km, maka sudah dipastikan mobil tersebut digunakan untuk komersial seperti taksi online, dan harga jualnya akan lebih merosot.

    Selain jumlah kilometer, faktor kedua menurunnya harga jual mobil yaitu warna. Ya, jika kondisi cat mobil kusam atau bahkan banyak tambal sana-sini, dan juga lecet-lecet, tentunya harga jual akan menurun. Namun untuk faktor warna tak hanya sekadar buram atau tidak, sebab ada juga selera atai tren di pasar.  

    “Warna ada tiga tingkatan, ada warna favorit, warna biasa, atau warna yang orang tidak suka. Warna yang biasa saja turunnya 3 persen, tapi warna yang orang nggak suka, contoh misalnya warna ungu bisa turun sampai 10 persen. Kalo silver, masih warna biasa saja, termasuk hitam dan putih jadi paling tinggi. Dan orang yang benar-benar tidak biasanya warna nyeleneh,” terangnya.

    Kata Fisher, faktor ketiga yaitu pajak. Ya, setiap pemilik kendaraan wajib membayar pajak. Selain taat aturan, pemilik mobil yang rajin membayar pajak, maka ketika mobilnya akan dijual maka sangat mempengaruhi harga.

    Sebaliknya, calon konsumen sendiri tidak mau ketika setelah membeli mobil, maka diberatkan dengan tagihan pajak. Bahkan, masa habis pembayaran pajak yang lebih pendek dari saat menjual juga bisa mempengaruhi harga.

    Adapun faktor yang paling parah sehingga harga jual mobil anjlok yaitu jika mobil bekas tabrakan dan terendam banjir.

    “Tabrakan yang harganya turun. Apalagi yang sampai kena ke rangka. Kalo cuma serempetan doang kita nggak sebut tabrakan sih. Untuk tabrakan parah bisa 30 persen, tergantung casenya yang mana misalnya sasis sampe bengkok,” tuturnya.

    Untuk mobil yang terendam banjir, tentu tidak ditolerir. Sebab, mobil yang sudah terendam banjir, lebih memerlukan biaya ekstra untuk perawatannya. Belum lagi, banyak masalah, mulai dari kelistrikan, mesin dan kondisi interior.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait