News.OLX.co.id – Mesin diesel perlahan tapi pasti akan menghilang secara bertahap di dunia otomotif. Jika saat ini teknologi mesin diesel masih banyak digunakan di sektor industri, itu lebih karena keandalan serta biaya perawatan yang rendah.
Dan Toyota pun bertekad untuk mengubahnya. Para insinyur Toyota sudah bekerja keras mengembangkan berbagai alternatif hidrogen yang disesuaikan untuk berbagai aplikasi, termasuk untuk kendaraan niaga.
Mungkin semua orang sudah sangat familiar dengan Toyota Mirai, kendaraan listrik sel berbahan bakar hidrogen (FCEV) yang sudah diproduksi massal Toyota.
Meski baru diluncurkan di tahun 2014, namun sejatinya pabrikan Jepang ini sudah mengembangkan sistem propulsi berbasis hidrogen sejak awal tahun sembilan puluhan.
Ternyata, Toyota tidak hanya mengembangkan teknologi ini di segmen kendaraan penumpang saja. Baru-baru ini dikabarkan bahwa Toyota pun sudah mulai fokus pada pengembangan kendaraan niaga dengan nol emisi.
Salah satu contohnya adalah Project Portal Toyota Motor North America, sistem sel bahan bakar hidrogen yang dirancang untuk penggunaan heavy-duty truck.
Dilansir dari Autoevolution, Versi pertamanya terungkap di tahun 2017, dalam bentuk truk konsep yang digunakan di Pelabuhan Los Angeles. Dimana truk tersebut didukung oleh dua tumpukan sel bahan bakar yang bersumber dari Mirai generasi pertama, bersama dengan baterai 12 kWh.
Gabungan dari dua sel ini menghasilkan lebih dari 670 hp dan torsi 1.796 Nm, memungkinkan truk mengangkut beban hingga 36,2 metrik ton dengan perkiraan jarak tempuh lebih dari 321 km.
Dan sekarang, proyek tersebut mulai direalisasikan lewat kemitraan berkelanjutan Toyota dengan Kenworth, menghadirkan truk Kenworth T680E Class 8, K270E Class 6, dan K370E Class 7.
Proyek sukses lain Toyota di bidang sel bahan bakar hidrogen adalah penggunaan generator tanpa emisi yang dipasang di dalam lahan pabrik Honsha di Kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang.
Generator ini menggunakan dua sistem sel bahan bakar lengkap yang dipinjam dari Mirai FCEV, termasuk unit kontrol daya tumpukan sel bahan bakar dan baterai sekunder. Generator ini memiliki output terukur 134 hp yang dapat dicapai dalam 40 detik setelah startup.
Perkembangan terbaru yang melibatkan sumber daya berbasis hidrogen adalah rangkaian modul sel bahan bakar yang dikemas dan dapat memberikan daya ke berbagai platform seluler atau bertindak sebagai generator stasioner.
Modul ini dikemas dalam Penggerak Hidrogen bentuk vertikal dan horizontal dengan output 60- atau 80-kW dan memiliki rentang tegangan 400 hingga 750 V.
Dirancang untuk bekerja dalam berbagai kondisi lingkungan, memastikan sistem operasi yang aman pada suhu rendah atau tinggi, di ketinggian yang lebih tinggi, dan dalam aplikasi tingkat getaran tinggi.
Kesimpulan dari semua ini adalah, saat ini teknologi sel bahan bakar Toyota sudah bisa disebut berhasil mengesampingkan mesin diesel untuk kendaraan niaga yang ramah lingkungan. Bukan lagi sekadar sebuah konsep ataupun wacana, tetapi sudah bisa diaplikasikan. Tinggal bagaimana Toyota mau atau tidak untuk mengadopsinya.
