Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaMobil China DFSK Siap-Siap Bawa Mobil Listrik ke Indonesia

    Mobil China DFSK Siap-Siap Bawa Mobil Listrik ke Indonesia

    Dongfeng Sokon (DFSK) boleh jadi masih seumur jagung di Indonesia. akan tetapi, di negara asalnya China, DFSK tak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini karena teknologi yang sudah dikuasai sudah jauh lebih canggih dari Indonesia. Bahkan DFSK juga sudah sanggup memproduksi mobil listrik.

    Bicara soal mobil listrik, baru-baru ini Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai, sudah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo. Hal ini pula disambut tangan terbuka oleh DFSK.

    Maklum, DFSK sudah pamer Glory E3 yang tak lain dan tak bukan merupakan mobil listrik yang dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu.

    Lantas bagaimana reaksi DFSK soal mobil listrik di Indonesia?

    Menurut Sales and Marketing Director of Sales Centre PT Sokonindo Automobile (DFSK), Alex Pan untuk saat ini DFSK di Indonesia masih mencoba memahami isi regulasi. Akan tetapi, kata Ales, di bawah payung Sokon Group melalui brand Dongfeng di pasar global diketahui memiliki pabrik produksi mobil listrik baik itu di China dan juga Amerika.

    “Dengan adanya regulasi ini, kami akan menganalisa aturan yang akan dikeluarkan pemerintah dan kita akan menghadirkan produk mobil listrik dan teknologi baru ke Indonesia,” ungkap Alex saat ditemui beberapa waktu lalu.

    Untuk memproduksi dan merakit mobil listrik atau mobil lainnya,  DFSK tak mengalami masalah. Sebab, pabrik DFSK di Indonesia atau China sudah menerapkan konsep industri 4.0 dan juga penggunaan tangan-tangan robot.

    Akan tetapi, regulasi dan kebijakan pemerintah Indonesia tetap harus dipelajari lebih dalam, tak terkecuali menurut Pasal 8  Perpres No 55 tahun 2019 soal Tingkat Komponen Dalam Negeri yang menyebutkan harus 40 persen sampai 2023, lalu 60 persen pada 2024-2025 dan 80 persen dari 2026-seterusnya.

    Bagi DFSK, hal ini bukan masalah mudah atau sulit untuk sekadar siap-siap bisa saja dilakukan. Hanya saja, hal itu perlu proses. Termasuk terkait besaran TKDN sengaja ditentukan pemerintah untuk menentukan insentif pajak yang diberikan nantinya.

    “Pajaknya sudah dilihat dan beberapa kebijakan lainnya, sudah ada gambarannya, tapi detailnya belum tahu,” katanya.

    Ketika ditanya siap atau tidak, secara garis besar DFSK Indonesia memang mendapatkan dukungan dari principal di China. Akan untuk produk apa yang bakal diluncurkan hal tersebut harus melihat terlebih dahulu apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

    Sementara itu, jika pun DFSK memiliki Glory E3, meski sudah siap dipasarkan namun hal itu tak bisa begitu saja diimplementasikan di pasar otomotif nasional.

    Namun Alex sendiri tak menampik jika Glory E3 sudah mendapatkan respon positif seperti terlihat di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu.

    “Ke depan juga akan ada pameran kendaraan listrik dan Glory E3 akan tampil di pameran itu,” tutupnya.

    Nah, OLXer yang mau tau apa saja kehebatan DFSK Glory E3 bisa lihat di artikel ini.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait