Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriMobil Parkir Lama di Garasi, Perlukah Ganti Oli Mesin?

    Mobil Parkir Lama di Garasi, Perlukah Ganti Oli Mesin?

    News.OLX.co.id – Jika dihitung-hitung, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi COVID-19 di bulan Maret 2021 ini genap berusia setahun. Imbauan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak ini diikuti dengan kebijakan work from home (WFH) dan school from home (SFH).

    Beberapa perusahaan masih memberlakukan dengan ketat kebijakan ini dengan membiarkan karyawan untuk tetap bekerja dari rumah hingga saat ini. Walaupun sebagian besar kantor lainnya sudah mulai beroperasional secara normal dengan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

    Aturan WFH ini pada akhirnya membuat tidak sedikit masyarakat yang terpaksa harus mengandangkan mobilnya di garasi dalam waktu yang cukup lama. Mobil jarang dipakai beraktivitas, kilometer pergerakan mobil dalam sebulan jadi sangat minim.

    Berlatar belakang pengalaman ini, banyak tentunya pemilik mobil yang bertanya, apakah mobil mereka harus tetap dibawa ke bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan ganti oli mesin, atau tidak perlu?

    “Mobilnya kan enggak kemana-mana, kilometer nya belum mencukupi untuk service rutin dan ganti oli, untuk apa?” komentar-komentar seperti ini tentu banyak kita dengar. Lalu apakah betul kalau mobil tidak dipakai jangka waktu lama, tidak perlu ganti oli?   

    Pertanyaan ini dijawab langsung oleh Junior Technical Specialist HSD Engine Oil PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana dalam kesempatan ngobrol-ngobrol santai dengan awak media secara virtual, beberapa hari yang lalu.

    “Pemilik mobil tidak boleh mengabaikan klausul yang dicantumkan di manual book. Jadi tetap harus diikuti. Biasanya manual book ditulis sekian KM atau sekian bulan mana yang dicapai lebih dulu,” jelasnya. 

    Dijelaskan, bahwa oli meskipun tidak bekerja karena mobil tidak dihidupkan atau jalan, saat berada di dalam mesin bisa saja menimbulkan reaksi dengan beberapa material lainnya.

    “Partikel-partikel yang ada di dalam mesin meski mesin tidak bergerak itu bersifat katalis. Ibaratnya kayak ‘mak comblang’, yang pada akhirnya membuat pelumas akan bereaksi dengan material lainnya. Itulah mengapa di dalam pelumas ada additive yang berfungsi sebagai metal deactivator untuk memisahkan partikel-partikel ini,” lanjut Brahma.

    Artinya, proses alamiah akan tetap terjadi, sehingga angka dari manual book yang berdasarkan riset harus tetap diikuti. 

    “Secara normal additive memang akan selalu berkurang seiring usia pakai pelumas. Namun jarang kejadian sampai hilang sama sekali. Ini karena formulator sudah memperkirakan dan memperhitungkan safety factor kalau sewaktu-waktu pengguna lupa mengganti oli,” terangnya. 

    Dari keterangan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa apapun kondisinya, mobil dipakai jalan secara normal atau hanya diam dalam waktu yang cukup lama di garasi, tetap harus mendapat perawatan rutin dan proses penggantian oli mesin dengan merujuk pada manual book, berapa kilometer atau berapa bulan, mana yang tercapai lebih dulu. 

    Dengan begitu, mobil akan selalu berada dalam performa terbaiknya dan siap diajak beraktivitas kapanpun ketika situasi atau aktivitas sudah kembali normal.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait