Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaMobil SUV Semakin Digemari di Indonesia, Bagaimana Nasib MPV dan LCGC?

    Mobil SUV Semakin Digemari di Indonesia, Bagaimana Nasib MPV dan LCGC?

    Mobil-mobil bergaya Sport Utility Vehicle (SUV) kini semakin banyak dijumpai di berbagai kondisi jalan. Tak heran penjualan model SUV dalam beberapa tahun terakhir market sharenya atau pangsa pasarnya mengalami kenaikan dengan persentase di atas 20 persen.

    Menurut data Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil SUV pada tahun 2017 yang awalnya hanya 16 persen, naik menjadi 18 persen pada tahun 2018-2019, lalu naik lagi jadi 21 persen pada tahun 2020, dan naik 26 persen pada tahun 2021.

    Peningkatan segmen SUV, diakui Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso. Kata dia, penjualan SUV secara keseluruhan mencapai naik 11 persen.

    “Karena ini berkali-kali kita sampaikan bahwa banyak model SUV, karena dengan (sesuai) karakter jalanan Indonesia, kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga segmen SUV sekarang yang paling besar peminatnya,” ungkap Hendrayadi saat acara virtual.

    Tingginya permintaan mobil SUV ternyata justru membuat model MPV yang biasanya didewakan di Indonesia, pangsa pasarnya kini mengalami penurunan.

    Lihat saja pada tahun 2017-2018, menurut catatan penjualan MPV mencapai 32 persen, maka pada tahun 2019 merosot jadi 30 persen, kemudian tahun 2020-2021 menjadi 25 persen.

    Bahkan di bulan Januari tahun 2022, jika market share SUV sudah tembus 27 persen, untuk segmen MPV hanya 25 persen. Alhasil, segmen MPV kini turun tujuh persen.

    Mobil LCGC ikut jadi korban

    Tidak hanya MPV, keganasan SUV ternyata ikut membuat penjualan segmen mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) ikut mengalami penurunan hingga tujuh persen.

    Kata Hendrayadi, meski disebut-sebut mobil LCGC jadi banyak dicari selama pandemi Covid-19, namun nyatanya hal itu tidaklah benar.

    Sebaliknya, lanjut Hendrayadi, mobil LCGC ikut mengalami penurunan pada tahun 2021, dimana tercatat hanya 17 persen.

    Data dan faktanya, sebelum Covid-19 atau sejak tahun 2017-2019 segmen LCGC komposisi selalu di atas 20 persen. Bahkan pada tahun 2016, market share mencapai 25 persen.

    “Kalau kita lihat tren LCGC ini jadi agak turun di bawah 20 persen. Tahun 2020 mulai 20 persen, dan pada tahun 2021 hanya 17 persen. Bahkan Januari 2022 kurang lebih sama dengan 2021 turun sekitar 17-16 persen,” ujarnya.

    “Jadi ini membuktikan segmen SUV semakin berkembang karena disukai masyarakat Indonesia, karena ground clearance tinggi, nyaman, apalagi jalan kurang baik, apalagi saat jalan banjir, SUV jadi primadona, dan akan membesar,” sambung Hendrayadi.

    Cari mobil bekas berkualitas, cek di OLX Autos.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait