Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriBahaya Mobil Mengalami Aquaplaning Saat Musim Hujan, Begini Cara Menghindarinya

    Bahaya Mobil Mengalami Aquaplaning Saat Musim Hujan, Begini Cara Menghindarinya

    Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia mengakibatkan munculnya genangan air di jalanan. Nah, bagi pengemudi jalanan basah bisa menjadi petaka karena tergolong licin dan berpotensi terjadi kecelakaan.

    Bahkan menurut Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengemudi saat turun hujan dan jalanan basah bisa saja terjadi aquaplaning dan hal itu harus diantisipasi dengan teknik berkendara yang benar.

    Aquaplaning sendiri, kata Sony, kondisi dimana ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dan memberikan efek mobil serasa melayang di atas air bagi pengendaranya.

    Aquaplaning merupakan penyebab kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengantisipasi kondisi ini,” ungkap Sony saat acara talkshow bersama Daihatsu dan GT Radial.

    Untuk menghindari Aquaplaning, Sony memiliki beberapa saran penting yang bisa dilakukan ketika berkendara saat turun hujan, yaitu mengurangi kecepatan, pindah ke jalur lambat, dan amati kondisi sekitar.

    “Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung. Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip,” ujarnya.

    Ia juga menjelaskan, aquaplaning bisa dirasakan seperti terjadi selip pada bagian roda depan atau roda belakang. Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah kekiri atau kanan, Segera lawan steer secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.

    Namun, bila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar stir sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting setir agar mobil berputar pada porosnya. Namun yang perlu tetap diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan bergantung pada kondisi.

    Senada dengan Sony, PG-On Vehicle Test (OVT) PT Gajah Tunggal Zulpata Zainal mengatakan, salah satu faktor penting dalam menghadapi kondisi aquaplaning yaitu ban.

    Bahkan, menurut Zulpata, walaupun ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, termasuk bisa dipakai untuk kondisi jalan yang basah, namun pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.

    “Ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar,” ujar Zulpata.

    Dia juga menyampaikan, walaupun ban tidak ada masa kadaluarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya.

    Nah, itu dia OLXer beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menghindari terjadinya aquaplaning dari para ahli.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait