Tak hanya brand Jepang, merek mobil asal China yang dirakit oleh tenaga terampil anak bangsa juga dilirik sejumlah negara lain. Setidaknya hal itu dirasakan merek mobil Dongfeng Sokon (DFSK), yang memiliki pabrik produksi di Cikande, Serang, Banten.
Menurut General Manager Marketing Sokonindo Automobile, Permata Islam, salah satu mobil DFSK yang dilirik pasar ekspor adalah mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) Glory 580.
“Saat ini 580 sudah di ekspor ke Bangladesh, Nepal, Hongkong, Sri Lanka, dan tengah di jajaki di Thailand dan Malaysia,” ucap pria yang akrab disapa Arta.
Selain DFSK Glory 580, mobil komersial Super Cub juga tak kalah diminati. Pasalnya, meski didesain khusus untuk pasar Indonesia, Super Cub yang merupakan mobil pikap cukup menarik perhatian pasar otomotif di Filipina dan China.
DFSK memang tak main-main hadir di Indonesia. Sebab, mereka sudah menancapkan bisnisnya dengan melakukan investasi sebesar US$ 150 juta dan pabrik produksinya sudah dilakukan 2017 lalu, serta memiliki kapasitas produksi maksimal 50 ribu unit per tahun.
“DFSK masuk ke Indonesia akan melewati tiga stap, berakar di Indonesia, memasarkan di Asia Tenggara dan di distribusi ke seluruh dunia. Kami akan melakukan investasi jangka panjang dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kita,” tuturnya.
Arta sendiri menyebutkan, bahwa pabrik DFSK di Cikande sudah mengimplementasikan prinsip Industry 4.0. Bahkan, untuk menunjang proses produksi, pabrik DFSK ini juga sudah menggunakan tenaga robotic hampir 90 persen.
Lengan-lengan robot di pabrik DFSK melakukan beragam kesibukan, mulai dari pencetakan plat baja (stamping), pengelasan (welding), pengecatan (painting), perakitan (assembling), serta proses kontrol kualitas (quality control). (Her)