Rantai motor merupakan media meneruskan putaran mesin dari counter shaft transmisi ke bagian roda belakang
Komponen yang ada pada sebuah sepeda motor sangatlah banyak dan masing-masing punya fungsi sama pentingnya.
Dengan kata lain, jika salah satu dari komponen tersebut tidak bekerja optimal, maka mempengaruhi kinerja maupun performa sepeda motor itu sendiri.
Salah satu yang akan kita bahas kali ini adalah rantai motor.
Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin ke roda belakang melalui perantara gir.
Sebelum muncul motor matik, hampir rata-rata sepeda motor menggunakan rantai motor. Bahkan sampai sekarang juga masih digunakan pada jenis motor sport dan motor bebek.
Sementara untuk motor matik sudah tidak lagi menggunakan rantai motor melainkan V-Belt.
Fungsi Rantai Motor
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rantai motor punya peranan penting untuk menjalankan sepeda motor.
Rantai motor merupakan media meneruskan putaran mesin dari counter shaft transmisi ke bagian roda belakang.
Sistem kerjanya dengan memanfaatkan gir atau spocket sehingga roda belakang berputar dengan semestinya untuk berjalan ke tujuan.
Semakin besar bukaan gas saat posisi transmisi masuk ke gigi 1,2,3, dst, maka putaran rantai akan semakin cepat, dan motor pun akan semakin kencang melaju.
Inilah alasannya mengapa pemilik sepeda motor yang masih menggunakan rantai motor harus pintar-pintar memilih kualitas serta jenis rantai motor.
Sesuaikan dengan kebutuhan sepeda motor itu sendiri, serta tentunya yang berkualitas dan awet untuk mendapatkan kenyamanan saat berkendara.
Jenis Rantai Motor
Nah, jika sudah mengetahui soal fungsi rantai motor, ada baiknya pemilik sepeda motor juga mengetahui soal jenis-jenis rantai motor yang tersedia di pasaran.
Setidaknya ada tiga jenis rantai motor yang sering kita temui di pasaran. Mulai dari rantai tanpa ring, rantai O-ring, dan rantai X-ring.
Rantai Tanpa Ring
Disebut rantai tanpa ring karena jenis rantai motor ini memang tidak memiliki ring sebagai pembatas antar lempengan rantai.
Jeleknya jenis rantai tanpa ring ini adalah cepat merusak mata rantai karena tidak adanya space untuk pelumas mengendap.
Tapi jenis rantai ini juga yang paling banyak dipakai oleh produsen sepeda motor.
Alasannya karena memang lebih mudah didapatkan dan harganya pun lebih ekonomis.
Pemilik sepeda motor yang menggunakan rantai tanpa ring ini memang dituntut untuk lebih rutin melumasi rantai agar tidak cepat aus yang ujung-ujungnya bisa berakibat fatal di perjalanan.
Rantai O-Ring
Jenis rantai yang kedua adalah rantai O-Ring. Rantai motor ini memiliki cincin bebentuk “O” dan biasanya terbuat dari bahan karet.
Secara umum rantai O-ring memang lebih awet digunakan dibandingkan jenis rantai motor tanpa ring.
Ring yang ada di lempengan rantai tersebut fungsinya menjaga pelumas tetap diam dan berada diantara dua lempengan mata rantai.
Harga rantai motor jenis ini memang dibanderol dengan harga sedikit lebih mahal.
Rantai X-Ring
Terakhir, ada rantai motor X-ring. Bedanya dengan jenis O-ring adalah bentuknya yang dibuat menyerupai huruf X.
Jenis ini adalah yang paling bagus dan paling berkualitas. Keunggulan lempengan rantai motor ini adalah cincinnya tidak mudah pipih.
Sehingga jelas memiliki umur pakai lebih lama dan lebih awet.
Tapi ibarat pepatah, “ada harga ada barang” rantai motor X-ring ini memang dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan dua jenis rantai motor yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Merawat Rantai Motor
Sebagus atau semahal apapun komponen yang digunakan pada semua kendaraan, mobil maupun motor, kunci awetnya adalah di urusan perawatan.
Termasuk untuk urusan rantai motor, biar lebih awet pemilik sepeda motor wajib untuk melakukan perawatan.
Apalagi di iklim Indonesia yang punya dua musim, panas dan hujan, sudah pasti akan sangat mempengaruhi kinerja gir dan rantai motor.
Rantai yang sering kena air karena hujan atau yang tertempel lumpur jalanan, kemudian dibiarkan kering begitu saja tanpa dibersihkan, sudah pasti mudah berkarat.
Merawat rantai motor sebenarnya bukan perkara sulit dan bisa dilakukan kapan saja, dimana saja.
Berikut adalah beberapa cara merawat gir dan rantai motor yang bisa kalian lakukan sendiri:
1. Lumasi Gir dan Rantai Motor
Cara mudah paling pertama adalah melumasi gir dan rantai menggunakan pelumas.
Menggunakan pelumas bersih (tidak disarankan pakai oli bekas) membuat kondisi gir dan rantai tetap basah dan mengurangi suara berisik ketika rantai motor berputar.
Kondisi rantai motor kalau dibiarkan kering, terus diperparah dengan banyaknya kotoran (lumpur) yang menempel akan membuat gir dan rantai cepat aus akibat gesekan.
2. Bersihkan Secara Rutin
Salah satu cara lainnya untuk menjaga rantai motor tetap awet adalah dengan rutin membersihkannya.
Lakukan hal tersebut minimal sebulan sekali serta jangan lupa untuk kembali melumasinya.
Banyak yang membersihkan gir dan rantai motor menggunakan air dan sabun agar kotoran yang melekat bisa rontok.
“Pada dasarnya, merawat rantai motor itu sifatnya umum saja. Cukup menggunakan air, sikat kawat, dan yang tidak boleh luput adalah chain cleaner untuk membersihkan sisa pelumasan di rantai. Setelah itu baru pakai chain lube,” ujar Diko Oktaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia, beberapa waktu lalu di acara peluncuran produk rantai motor D.I.D di bilangan Jakarta Selatan.
Lebih lanjut Diko menyarankan, “Rantai wajib dilumasi dan juga dibersihkan. Jadi setiap 500 km dilumasi, dan setiap 1.000 km dibersihkan.”
3. Ganti Secara Berkala
Selanjutnya, lakukan penggantian gir dan rantai motor secara berkala.
Jika suara dari putaran gir dan rantai dirasa sudah sangat kasar, itu artinya harus menggantinya dengan gir set baru.
Ciri lain untuk segera mengganti gir set adalah saat rantai motor mudah lepas karena sudah semakin kendor.
Hindari melakukan pemotongan rantai motor untuk menyesuaikan dengan kondisi gir. Hal ini sangat tidak direkomendasikan.
4. Semprot Setelah Dipakai Saat Hujan
Nah, sekarang sudah musim hujan, artinya sepeda motor akan sering melintas di jalanan basah.
Sebaiknya setiap habis keluar rumah, gir dan rantai motor segera disemprot dengan air bersih agar kotoran atau lumpur yang melekat di rantai bisa lepas.
Jangan lupa ketika sudah kering, kembali lumasi dengan pelumas bersih atau chain lube.
5. Jangan Pakai Oli Bekas Untuk Melumasi
Ini yang seperti dijelaskan sebelumnya. Sangat tidak direkomendasikan untuk melumasi gir dan rantai motor menggunakan oli bekas.
Oli bekas justru bisa mempercepat keausan di rantai motor. Alasannya karena oli bekas sendiri terdapat berbagai macam kotoran setelah bekerja di dalam mesin kendaraan.
Termasuk rontokan gram (besi-besi halus) yang sudah pasti akan mempercepat keausan rantai motor dan gir.
6. Gunakan Gir dan Rantai Motor Berkualitas
Lebih baik kita menggunakan gir yang berkualitas bagus dan benar-benar aman untuk motor kita dibandingkan dengan membeli gir yang tidak original. Dalam memilih gir motor sebaiknya jangan hanya terpaku dan melihat model gir dan juga bentuk gir yang menarik saja.
Perlu Anda ketahui jika gir pada motor ini bekerja sangat keras untuk bisa menjalankan motor. Oleh sebab itu juga diperlukan gir yang kualitasnya baik agar awet dan tidak gampang rusak di tengah perjalanan.
Teknologi Rantai Motor Berkualitas
Untuk memenuhi kebutuhan para pemilik sepeda motor yang masih menggunakan rantai motor sebagai komponen penting dalam menggerakkan roda motor, NGK Busi Indonesia memasarkan rantai motor merek D.I.D di Indonesia.
Selain memiliki kualitas tinggi, dibuat dengan teknologi terkini, produk rantai motor D.I.D juga cukup lengkap.
Kelengkapan produk D.I.D tersebut bisa disesuaikan berdasarkan kapasitas mesin motor.
Untuk kategori low end dari kapasitas 135 cc sampai 175 cc, kategori mid-end untuk motor 200 cc sampai 400 cc, sampai kategori high end untuk motor 800 cc.
Tidak sampai disitu saja, merek rantai motor yang dipasarkan oleh NGK Busi Indonesia ini juga tersedia untuk kebutuhan kebutuhan motor balap, big bike hingga 250 cc, serta motorcross 500 cc.
Rantai Motor D.I.D Dilengkapi Teknologi Terkini
Bicara teknologi, produk rantai motor D.I.D hadir dengan beberapa teknologi unggulan, yakni Solid Bush, SDH Pin, Direct, dan Seal Chain X-Ring.
“Teknologi Solid Bush di rantai motor D.I.D menjadikannya lebih unggul dibandingkan merek rantai motor lainnya karena lingkaran yang rigid bukan lembaran,” tambah Diko.
Dengan teknologi rantai motor ini, rantai lebih kuat dan tidak cepat kendur.
Sementara teknologi SDH Pin memperkuat dan mencegah rantai motor mengalami keausan, dan teknologi Direct mendukung SDH Pin menjadikan transfer tenaga tidak loss.
“SDH Pin meningkatkan daya tahan rantai hingga 20 persen dari keausan sehingga lunak bagian dalam, kuat di bagian luar,” tuturnya.
Teknologi terakhir, Seal Chain X-ring mampu mereduksi gesekan sampai 50 persen,” tutup Diko.
D.I.D menawarkan pilihan rantai motor dengan ragam kebutuhan dan jangkauan bagi masyarakat di Indonesia, dengan jaminan kualitas yang lebih baik.
Panduan Memilih Rantai Motor D.I.D di Website Resmi
Nah, bagi para pemilik sepeda motor yang masih bingung dalam memilih rantai motor ataupun gir set terbaik, sesuai dengan kapasitas serta kebutuhan motornya, NGK Busi Indonesia menjadikan masalah ini jauh lebih mudah.
Di website resmi NGK Busi ada fitur cari rantai yang menjelaskan pilihan rantai motor sesuai dengan kebutuhan sepeda motor itu sendiri.
“Fitur tersebut membantu pemilik motor dalam mendapatkan rekomendasi tipe rantai motor D.I.D sesuai kebutuhan. Informasi yang diberikan cukup lengkap, mulai dari jenis rantai motor standar, spesifikasi produk dan ukuran yang lain seperti rantai mesin, paket gir set, sampai warna, serta spesifikasi balap, semua bisa didapatkan disitu,” jelas Ardhieta Wicaksana, Marketing Manager PT NGK Busi.
