Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaNissan Hanya Jual Mobil Listrik dan Hybrid di China Mulai 2025

    Nissan Hanya Jual Mobil Listrik dan Hybrid di China Mulai 2025

    Pabrikan mobil Jepang, Nissan Motor Corporation mengumumkan untuk mengalihkan semua kendaraan yang dijual di China adalah model listrik atau hybrid pada tahun 2025.

    Dilansir dari Nikkei Asia Review, Nissan menempuh kebijakan tersebut untuk mengimbangi dorongan Pemerintah kota Beijing yang berupaya menjalankan program emisi. 

    Rencananya Nissan bakal memperkenalkan sembilan model di China pada tahun 2025, dimana semuanya adalah model listrik atau hybrid. Dimulai dengan merilis model hybrid e-Power system tahun depan. Selain itu Nissan juga berencana meluncurkan model listrik Ariya. 

    Tiga tahun mendatang, model e-Power Nissan ini diharapkan bertambah hingga lima atau enam model lagi, termasuk model sedan Nissan Sylphy. 

    Nissan sendiri berencana untuk meningkatkan rasio penjualan kendaraan listrik di China dari 2 persen di tahun fiskal 2018 menjadi 23 persen pada tahun 2023. 

    Pabrik perakitan Nissan baru beroperasi di Changzhou, Provinsi Jiangsu tahun ini, kemudian menyusul pabrik lainnya di Wuhan, Provinsi Hubei di tahun depan. 

    Pemerintah China dilaporkan telah mengklasifikasikan kendaraan hybrid sebagai kendaraan hemat bahan bakar, yang akan mendukung sepenuhnya para produsen dalam memenuhi kuota produksi. 

    Sebagai bagian dari upaya untuk membuat semua mobil baru yang dirilis tahun 2035 merupakan mobil ramah lingkungan, diharapkan setengah dari produksi mobil yang beredar di China nantinya adalah kendaraan tanpa emisi (EV) dan setengahnya lagi merupakan mobil hybrid, bensin-elektrik.

    Prediksi Nikkei Asia, butuh waktu hingga 10 tahun bagi produsen kendaraan listrik dalam mendapatkan keuntungan akibat tingginya biaya produksi baterai. Terlepas dari biaya baterai yang saat ini sudah turun lebih cepat dari perkiraan banyak orang. 

    “Perluasan kendaraan yang ramah lingkungan sudah tidak bisa dihindari untuk mempertahankan pertumbuhan di China. Beijing sendiri berharap mencapai tujuan kebijakan tersebut dengan mempromosikan kendaraan hybrid, dimana model ini memiliki margin keuntungan yang lebih baik dibanding model BEV,” tulis Nikkei Asia.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait