COVID-19 menghantui perkembangan industri otomotif di Tanah Air akibat kebijakan manajemen pabrikan otomotif untuk menghentikan sesaat kegiatan produksi.
Salah satu merek yang juga mengambil langkah untuk menghentikan proses produksinya adalah Suzuki yang sudah berlangsung berapa pekan terakhir.
Kondisi ini dikhawatirkan akan menggebuk penjualan semua merek otomotif. Ditambah lagi minat masyarakat untuk membeli mobil sekarang benar-benar turun dan lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam urusan kesehatan. Khususnya agar terhindar dari serangan virus COVID-19.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tidak tinggal diam. Baru-baru ini ada usulan untuk memberikan stimulus fiskal, non-fiskal dan moneter.
Tentu ini membawa angin segar bagi pabrikan otomotif di Indonesia di tengah kondisi saat ini. Wacana ini cukup mendapat apresiasi dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melalui Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
“Stimulus ini sangat kami apresiasi karena melihat Pemerintah peduli dengan permasalahan yang dihadapi sekarang. Industri otomotif, termasuk kami sebagai pabrikan juga terdampak,” sambut Dony Saputra dalam tanya jawab via Zoom usai peluncuran New Ignis, Kamis (9/4/2020).
Stimulus fiskal tersebut berupa insentif atau relaksasi PPh Pasal 21, 22, 25 selama enam bulan, insentif atau restitusi PPN dipercepat selama enam bulan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 23/2020, dan juga memberikan pengurangan bea masuk impor.
Stimulus non-fiskal diberikan dalam skema penyederhanaan atau pengurangan lartas eskpor dan impor untuk bahan baku, percepatan proses ekspor-impor untuk reputable trader, serta penyederhanaan proses ekspor impor melalui NLE (National Logistic Ecosystem).
Sedangkan terkait stimulus moneter, diberikan berdasarkan Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan Relaksasi Program Jaminan pada BPJAMSOSTEK.
“Kemarin memang ada info dari Kemenperin bahwa sedang ada diskusi untuk memberikan relaksasi fiskal, non-fiskal dan moneter. Harapannya stimulus ini bisa membantu kami melalui masa sulit seperti sekarang,” ujarnya.
Namun hal ini dianggap tidak terlalu ber-efek karena fokus Suzuki di Indonesia memang tidak untuk menjual produk impor dalam skala besar. “Kita harus balik lagi ke strategi awal Suzuki yang fokus menjual kendaraan produksi Cikarang dan Tambun. Jadi kami tidak akan manfaatkan stimulus ini untuk datangkan produk impor sebanyak-banyaknya, dan tetap mau jualan barang dalam negeri,” tegas Dony.
Produk yang dimaksud adalah Carry, APV, Ertiga, Karimun Wagon R, dan yang paling baru meluncur adalah XL7. Seluruh model tersebut diproduksi di pabrik Suzuki CIkarang dan Tambun.
Suzuki Indonesia berharap ada kebijakan Pemerintah yang bisa menjadikan produksi dalam negeri punya nilai tambah sehingga akan semakin menarik minat konsumen untuk memilikinya.
Ayo bantu perangi COVID-19 dengan melakukan donasi untuk pembelian APD, caranya klik disini. (Z)