Setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Group, sudah bisa dipastikan bahwa merek mobil asal Korea ini bakal bikin pabrik produksi di Indonesia.
Lahan seluas 77 hektar di bilangan Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat sudah dipersiapkan untuk menjadi salah satu fasilitas produksi kendaraan terbesar di Indonesia dengan nilai investasi Rp 21,5 triliun hingga 2030 mendatang.
Langkah strategis ini dilakukan Hyundai di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global. Tentu saja tujuannya untuk memastikan pertumbuhan otomotif dunia sambil menjajaki peluang pasar-pasar baru di kawasan ASEAN.
Produksi kendaraan di pabrik baru Hyundai nantinya selain untuk memasok kebutuhan pasar lokal Indonesia, juga untuk dikirim ke pasar-pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina.
Berdasarkan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin/ROO) dari perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA), barang dengan setidaknya 40 persen konten lokal ASEAN dapat dikenai pembebasan tarif. Artinya mobil-mobil Hyundai yang dikirim dari Indonesia ke negara-negara ASEAN bisa terbebas dari pajak. Sehingga harga jualnya juga nanti lebih kompetitif.
Bahkan saat ini sementara dipertimbangkan untuk ekspor ke Australia dan Timur Tengah.
Fasilitas produksi Hyundai mulai dibangun Desember tahun ini dan diperkirakan sudah bisa melakukan proses produksi di kuartal kedua 2021. Tak kurang dari 23.000 lapangan kerja baru baik secara langsung maupun tidak langsung akan tersedot di pabrik Hyundai Indonesia ini.
Angka ini sekaligus menjadi yang terbesar untuk pabrik otomotif yang ada di kawasan Deltamas. (Z)
