Seluruh dunia kini sedang memerangi virus corona. Bagi industri otomotif secara global, virus covid-19 sangat merugikan baik dalam hal penjualan maupun ketika proses produksi.
Bahkan akibat coronavirus, tak hanya pabrik otomotif di China, Korea Selatan, atau Jepang saja yang tutup, tetapi juga di Eropa. Setidaknya hal itu terjadi pada merek mobil asal Inggris, Jaguar Land Rover yang mengumumkan penutupan pabrik produksinya untuk sementara selama beberapa pekan ke depan.
“Hati dan pikiran kami bersama mereka yang terkena dampak langsung dari covid-19 dan para petugas medis, yang perannya dalam menanggulangi virus ini sangat dihargai oleh kami semua,” tulis Jaguar Land Rover dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dari perusahaan, Jaguar Land Rover beroperasi sejalan dengan arahan dari National Health Service NHS dan Badan Kesehatan Masyarakat Inggris untuk meminimalkan penyebaran dari coronavirus, selagi merencanakan untuk melindungi kontinuitas perusahaan. Perusahaan akan melanjutkan produksi ketika kondisi memungkinkan.
“Keputusan saat ini sesuai dengan pengumuman dari Jaguar Land Rover baru-baru ini untuk menutup sementara pabrik di Nitra, Slovakia dari tanggal 20 Maret lalu dan konfirmasi dari Magna bahwa operasional pabrik di Graz, Austria dihentikan hingga 30 Maret 2020,” tulisnya lagi.
Jaguar Land Rover memang ingin fokus pada bisnis yang sudah dijalankan. Akan tetapi, situasi dan kondisi seperti saat ini, menjadi tanggung jawab terhadap karyawan.
“Jaguar Land Rover tetap berupaya untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk membantu masyarakat untuk melewati situasi saat ini,” tulisnya.
Diharapkan perusahaan dapat beroperasi kembali pada 20 April 2020 mendatang. Hanya saja terlebih dahulu Jaguar Land Rover akan direview terlebih dahulu dengan melihat perkembangan situasi yang ada.
Adapun hingga saat ini, pabrik Jaguar Land Rover di Brazil dan India tetap beroperasi. Pabrik joint venture di Cina dibuka pada 24 Februari lalu, karena keadaan di Cina sudah berangsur normal.