Jumat, Maret 29, 2024
Lainnya
    BeritaPandemi Covid Masih Lanjut, Mitsubishi Fuso Semakin Tergiur Jualan Online

    Pandemi Covid Masih Lanjut, Mitsubishi Fuso Semakin Tergiur Jualan Online

    Pandemi Covid yang masih melanda dunia dan Indonesia khususnya, memang sangat mempengaruhi sektor otomotif.

    Namun begitu, bagi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, di tahun ini targetkan penjualan pada 2021 diharapkan akan lebih membaik dibandingkan tahun sebelumnya atau 2020.

    Oleh karena itu, PT KTB meyakini pangsa pasar Fuso pada tahun 2021 mencapai 48,1 persen atau penjualannya tembus 31.220 unit. Angka tersebut dianggap mampu tercapai dengan memprediksi permintaan pasar kendaraan niaga secara total di tahun 2021 akan meningkat 30 persen atau setara dengan 64.900 unit, berdasar pada kondisi terkini pasar otomotif.

    Menurut Presiden Direktur KTB Naoya Takai, untuk mencapai target di atas, KTB akan menghadirkan serta memperkuat solusi digital melalui integrasi data dari berbagai sistem digital yang kami miliki seperti Runner Telematics, Dealer Management System (DMS) serta berbagai sumber lain terkait data informasi pelanggan.

    “Kami ingin menjadi partner yang lebih dekat kepada pelanggan dan menyediakan layanan professional,” ungkap pria yang akrab disapa Rocky saat video conference Bersama awak media, Selasa (30/3/2021).

    Jika bicara soal layanan digital untuk meningkatkan target penjualan, sejatinya Fuso sudah melakukan langkah tersebut dengan menggaet lapak online di platform marketplace Tokopedia, dengan nama Mitsubishi Fuso Official Store, sejak September 2020 lalu.

    Lantas bagaimana penjualan truk via online bagi Fuso?

    Menurut Duljatmono, Direktur Sales & Marketing KTB menyebutkan, saat pertama kali Fuso menjual truk via online, ternyata hasilnya cukup positif, karena langsung terjual hingga 100 unit di awal kemunculannya.

    “Dan sekarang, rata-rata awal Maret (2021) 396 unit. Kalau rata-rata per bulan bisa 50-70 unit. Jumlahnya di kisaran itu, capaian yang cukup positif,” jelas pria yang akrab disapa Momon.

    Momon juga tak menampik, jika penjualan offline memang jauh lebih besar daripada online. Akan tetapi, lanjut dia, skema bisnis akan bergerak maju mengalami perubahan ke era digital, sehingga ke depan konsumen akan manfaatkan pembelian secara online dan diharapkan mampu memberikan kontribusi penjualan.

    “Dari sisi kemudahan, dua-duanya sangat mudah. Di online proses pembelian memang kita buat lebih mudah namun tetap butuh proses offline guna melanjutkan,” ujarnya.

    “Lebih mudah manakah dealer online atau offline? Itu tergantung pilihan konsumen, kalau dealernya dekat mungkin lebih ke offline. Secara pilihan, online aksesnya lebih menjadi pilihan buat mereka yang jauh dari dealer. Kalau saat ini dari proporsional dari realisasi langsung lebih besar. Tapi kedepannya online akan membesar,” sambungnya.

    Sementara itu, Sales & Marketing Director KTB Takahiro Yoshitatsu juga mengatakan, meski dalam waktu dekat ini belum ada rencana melebarkan sayap menjual Fuso ke platform digital lain, namun kesempatan untuk memperluasnya akan tetap ada.

    “Tapi tantangan yang ada justru administrasi dan dokumentasi kita masih offline. Tidak hanya kami, tapi passenger car juga. Jadi butuh proses offline juga. Jadi kita perlu selesaikan proses dengan online itu akan lebih gampang buat ke konsumen,” tuturnya.

     

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait