Mengakhiri kuartal ketiga 2020, PT Honda Prospect Motor (HPM) masih menempati posisi ketiga, merek mobil dengan angka penjualan terbanyak, baik di penjualan wholesales maupun retail.
Sepanjang Januari-September 2020, angka penjualan wholesales Honda tercatat sebanyak 49.688 unit dari total nasional sebanyak 372.046 unit. Dengan raihan tersebut, Honda menguasai market share sebesar 13,4 persen.
Sedangkan di sektor retail, Honda Indonesia menguasai 13,6 persen total penjualan nasional, yakni 407.396 unit. Sepanjang Januari-September 2020 penjualan retail Honda mencapai angka 55.548 unit.
Meski ada tren positif untuk penjualan Honda selama 4 bulan terakhir, namun menurut Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, angka ini belum memenuhi target market share yang ditetapkan hingga akhir tahun nanti.
“Target utama kami adalah mempertahankan market share sebesar 14,4 persen. Apapun akan kami lakukan untuk kesana, salah satunya dengan beradaptasi terhadap kondisi pasar terkini,” ujarnya saat memberikan update penjualan kuartal ketiga, Senin (19/10/2020) lewat jalur virtual.
Lebih jauh ia menyebutkan bahwa saat ini semua masih sulit diprediksi karena kondisi yang masih belum stabil. “GAIKINDO masih bicara 600 ribu unit, sementara sampai sekarang (September 2020) penjualan retail masih berada di angka 400 ribu unit, belum stabil. Tapi kami selalu monitoring pergerakan pasar, sehingga program yang kami tawarkan cocok untuk konsumen,” tambahnya.
Menyinggung apakah Honda berencana untuk mengeluarkan model baru di tahun ini, ia masih enggan untuk berkomentar. Walaupun sangat disadari market akan selalu bereaksi positif setiap ada peluncuran produk baru maupun refreshment.
“Produk baru ataupun refreshment adalah salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan itu sendiri. Tapi balik lagi, kalaupun ada model yang kami keluarkan, tentunya itu harus selalu sesuai dengan kondisi pasar,” jelasnya.
Apakah ini artinya tahun ini Honda benar-benar tidak punya model baru untuk ditawarkan kepada konsumen dan lebih memilih untuk mempersiapkannya di tahun depan?
“Ini kita pertimbangkan dan kita akan pelajari. Kalau memang cocok dengan kebutuhan konsumen, dan pasar sudah mendukung, pasti kita akan hadirkan model baru. Kita tidak bisa bicarakan sekarang akan ada model baru atau tidak, kita pantau saja dulu. Harapan terbesar kami saat ini adalah mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun, sehingga semua rencana kami akan berjalan,” tutup Yusak Billy.
Sejauh ini Honda menyikapi kondisi lesunya pembelian mobil baru akibat pandemi dengan lebih banyak menggarap strategi digital marketing. Termasuk upaya untuk lebih gencar mendekat kepada konsumen melalui berbagai program kampanye digital seperti menciptakan mobile game Brio Virtual Drift Challenge, serta kampanye program “Sehat Bersama Honda”.
Sedangkan untuk penjualan, Honda Indonesia mengandalkan platform e-commerce yang diakui selama masa pandemi sudah memberikan kontribusi penjualan rata-rata di atas 50 persen setiap bulannya.