Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaPasar Otomotif Lesu, Asuransi Astra Hanya Berani Pasang Target Pertumbuhan 5%

    Pasar Otomotif Lesu, Asuransi Astra Hanya Berani Pasang Target Pertumbuhan 5%

    Jakarta – Perlindungan pada aset seperti kendaraan dengan membeli polis asuransi memang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Khususnya bagi masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta serta kota besar lainnya. 

    Meningkatnya kesadaran berasuransi masyarakat perkotaan dipicu oleh semakin tingginya risiko kecelakaan akibat semakin padatnya jumlah kendaraan di jalan. Alasan ini juga yang akhirnya mengantarkan Asuransi Astra berhasil menaikkan angka pendapatan 7 hingga 8 persen di semester pertama tahun ini dari pembelian premi asuransi kendaraan.

    Asuransi Astra melalui produk Garda Oto berhasil menjadi produk asuransi kendaraan yang berhasil menguasai market share terbesar.

    “Jakarta paling tinggi penyumbang penjualan premi asuransi kendaraan. Ini akibat tingkat risiko keelakaan di Jakarta juga tinggi karena jumlah kendaraan yang semakin padat. Selain Jakarta, masyarakat Surabaya juga punya tingkat kesadaran berasuransi yang tinggi,” ucap Chief Marketing Officer Retail Business PT Asuransi Astra Gunawan Salim di Medan, Senin (19/8/2019).

    Rudy Chen, CEO PT Asuransi Astra bersama Chief Marketing Officer Retail Business PT Asuransi Astra Gunawan Salim di Media Gathering Asuransi Astra 2019 di Medan, Sumatera Utara (Sumber Foto: Zie)

    Namun untuk proyeksi pertumbuhan di semester II 2019, Asuransi Astra mengakui kemungkinannya berat untuk mencapai angka pertumbuhan tersebut. Asuransi Astra hanya berani memprediksi pertumbuhan 5 persen.

    Banyaknya tantangan yang dihadapi industri otomotif hingga akhir tahun nanti menjadi alasannya.

    “Pasar otomotif (penjualan kendaraan roda empat) kita di semester pertama kemarin turun hingga 13 persen, ini memengaruhi kinerja pertumbuhan kami. Beruntungnya karena untuk segmen roda dua pertumbuhannya masih positif, sehingga kita masih bisa katrol performa pertumbuhan 7-8 persen,” beber Rudy Chen, CEO PT Asuransi Astra di tempat yang sama.

    Selanjutnya untuk semester kedua, sesuai prediksi Gaikindo yang menyebut pasar masih stagnan malah cenderung turun, membuat pihaknya tidak berani untuk mematok target pertumbuhan terlalu tinggi.

    “Orang masih wait and see kalau mau beli mobil baru. Tapi kita tetap optimis kinerja tahun ini masih akan lebih baik dibanding tahun lalu meski berat untuk bisa menembus pertumbuhan hingga dua digit,” pungkasnya.

    Jika tahun lalu Asuransi Astra mampu menembus angka Rp 3,78 triliun rupiah, tahun ini bisa tembus Rp 3,9 triliun sampai Rp 4 triliun. Tetap lebih baik 5 persen. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait