Kamis, Juni 8, 2023
Lainnya
    BeritaPemerintah Minta Industri di Indonesia Termasuk Otomotif Untuk Produksi APD Terlebih Ventilator

    Pemerintah Minta Industri di Indonesia Termasuk Otomotif Untuk Produksi APD Terlebih Ventilator

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian meminta kepada seluruh industri yang ada di Indonesia untuk memasok kebutuhan para tenaga kesehatan dalam penanganan pasien yang terpapar virus korona (covid-19).

    Bahkan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, mendorong produsen otomotif di dalam negeri untuk bisa memproduksi alat kesehatan, seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.

    “Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

    Tak hanya industri otomotif, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga diminta untuk memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini guna memenuhi permintaan APD dan masker di domestik yang sedang tinggi.

    Adapun APD yang dibutuhkan, meliputi pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (goggles).

    “Kami juga mendorong produsen tekstil di dalam negeri dapat ikut men-supply APD dan masker. Sebab, saat ini kita masih butuh cukup banyak dalam menghadapi penyebaran virus korona di Indonesia,” kata Agus.

    Diversifikasi produk yang dilakukan industri tekstil menjadi salah satu cara cepat dalam pemenuhan kebutuhan APD dan masker dalam rangka penanganan covid-19.

    “Hal ini dapat menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja industri tekstil di tengah menurunnya pasar dalam negeri,” tambah Agus.

    Menperin mengungkapkan, dalam upaya menanggulangi wabah covid-19 di Tanah Air, diproyeksi sampai empat bulan ke depan dibutuhkan sebanyak 12 juta pcs APD.

    “Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100 persen, bahkan 500 persen,” tuturnya.

    Agus menuturkan, hingga saat ini Kemenperin terus aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan untuk kelancaran izin edar dan impor bahan bakunya.

    Selain itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang berperan membantu pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran virus korona di Indonesia.

    “Kami juga meminta kepada industri farmasi agar bisa mengoptimalkan produksi obat atau vitamin yang dibutuhkan saat ini,” tuturnya.

    Sementara itu, industri farmasi juga diminta untuk mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (Fitofarmaka) yang berbasis bahan alam. Sebab, Indonesia punya potensi untuk pengembangan obat tersebut, karena keanekaragaman hayatinya lebih dari 30.000 spesies tanaman.

    Sebagai salah satu bentuk dukungan kepada pelaku industri agar bisa berproduksi alat ke, pemerintah telah menerbitkan stimulus ekonomi kedua berupa pembebasan sementara bea masuk bahan baku industri, kemudahan proses importasi bahan baku, serta penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.

     

     

    Populer
    Jakarta Auto Week
    Herdi Muhardi
    Herdi Muhardi
    Penulis konten otomotif mulai dari sepeda motor, mobil, bus hingga truk yang sempat menjadi jurnalis sejak 2011 di beberapa media mainstream ternama di Indonesia.
    Berita Terkait