Head Restraint (headrest) atau disebut dengan sandaran kepala merupakan perangkat wajib yang selalu ada dalam mobil. Headrest sendiri bukan aksesori tambahan, karena fungsinya sangat vital.
Ya, headrest merupakan fitur keselamatan wajib pada sebuah mobil sejak 1960-an. Posisi Headrest diintegrasikan pada bagian atas jok sehingga kepala bisa bersandar.
Dengan adanya headrest maka akan mengurangi resiko cedera , khususnya jika mobil ditabrak dari arah belakang. Lantas cedera apa yang akan terjadi?
Diketahui, keberadaan headrest tak hanya menyangga kepala, tetapi mencegah terjadinya kepala terlempar ke belakang yang kemudian menyebabkan efek whiplash pada leher, dimana leher secara mendadak dan cepat mengalami maju mundur.
Contoh, saat berkendara kemudian mobil OLXer ditabrak dari belakang. Secara otomatis kepala akan mendongak ke atas
Nah, jika headrest tidak ada, bukan tak mungkin leher akan patah, bahkan guncangan dan hentakan yang sangat keras memungkinan seseorang mengalami cedera serius bahkan bisa sampai gegar otak.
Perlu dicatat pula, penggunaan headrest bisa diatur sesuai keinginan seperti jok. Hanya saja, untuk mengatur headrest hanya bisa naik atau turun.
Akan tetapi ketika mengatur headrest sebaiknya disetel tidak lebih rendah dari kuping OLXer. Sebab hal tersebut tetap dapat menyebabkan cedera leher.
Lalu bagaimana jika headrest dilepas? Tentu saja hal tersebut akan memperparah sehingga bisa membahayakan diri sendiri.
Lantas bagaimana dengan tipe headrest yang menyatu dengan jok seperti pada mobil low cost green car (LCGC)?
Penggunaan headrest ini tentu saja tak masalah. Akan tetapi, jika pengemudi memiliki badan yang sangat tinggi, bahkan posisi headrest jauh lebih rendah dari kepala, maka disarankan jangan mengemudi mobil jenis tersebut.
