PT Pertamina (Persero) kini punya bahan bakar nabati (BBN) yang terbuat dari minyak sawit yaitu D100. BBN ini disebut-sebut merupakan hasil pengolahan refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO).
D100 yang disebut juga Green Diesel (solar hijau) merupakan hasil olahan di Kilang Dumai milik Pertamina dengan spesifikasi Cetane Number hingga 79 yang menghasilkna hingga seribu barel per hari.
Adapun jika sebuah kendaraan diisi dengan bahan bakar ini, maka diklaim akan menghasilkan performa yang lebih baik dan mengurangi emisi gas buang.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Pertamina memiliki tugas dan peran penting dalam melaksanakan mandat pemerintah untuk menjaga keamanan energi nasional. Karena itu, Pertamina terus menghadirkan inovasi yang dapat berdampak besar bagi Indonesia.
Kata dia, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang menekankan pentingnya memproduksi Biofuel dengan memanfaatkan sumber daya alam domestik untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Pertamina menghargai dukungan pemerintah dan semua pihak sehingga Pertamina dapat terus mengembangkan energi hijau seperti B30, B50, dan D-100. Pertamina telah menyelesaikan persiapan kilang dan katalis Merah Putih, yang akan diikuti oleh sebuah studi ekonomi,” kata Nicke dalam keterangan tertulis, di situs Pertamina.
BBN D100 Diuji Coba
Sementara itu, Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif mengatakan, adanya BBN D100 merupakan pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya.
“Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Suatu kebanggaan bagi kami dapat menciptakan solusi untuk Indonesia,” ujarnya.
Tak hanya bangga akan produk dalam negeri, Budi mengatakan jika BBN D100 ini sudah dilakukan uji performa atau road test yang gelar sejak 14 Juli 2020 sepanjang 200 km menggunakan kendaraan jenis MPV berbahan bakar diesel keluaran 2017.
Kata Budi, hasil uji kuantitatif bagus, pengguna kendaraan tetap merasa nyaman selama menggunakan kendaraannya. Bahkan lanjut dia, tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi.
“Dengan performa yang lebih baik tersebut, akan lebih hemat dari sisi penggunaan BBM maupun perawatan mesin,” ucapnya.
Budi menjelaskan, dalam uji performa tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20 persen, Dexlite sebanyak 50 persen dan FAME sebanyak 30 persen.
“Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,6 persen saat tidak dicampur dengan D-100,” terang Budi.