Jumat, Maret 29, 2024
Lainnya
    BeritaPolisi Siap Hadang Pemudik Nekat di Segala Tempat Sampai Jalan Tikus

    Polisi Siap Hadang Pemudik Nekat di Segala Tempat Sampai Jalan Tikus

    Pemerintah kembali melarang masyarakat mudik lebaran 2021, karena khawatir akan penyebaran Covid-19 kembali mengalami peningkatan pasca liburan seperti sebelum-sebelumnya.

    Bahkan gun mencegah masyarakat nekat pulang kampung, Ditlantas Polda Metro Jaya bakal menjaga sejumlah jalur tikus. Hal ini pun diungkapkan langsung Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

    Menurut Sambodo, berkaca pada tahun lalu, kepolisian mulai 6 Mei 2021 mendatang akan mendata jalur tikus yang berpotensi dimanfaatkan masyarakat untuk mengakali kebijakan larangan mudik.

    “Kami mapping dan akan kita dirikan pos pos pengamanan di titik-titik itu,” ujarnya di Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (13/4/2021).

    Lebih lanjut dia menyatakan, beberapa jalur tikus yang akan diawasi secara ketat termasuk di jalur Pebayuran ke Karawang, Cibarusah ke arah Cianjur, dan dari Tangerang ke arah Banten. Tentunya di kawasan tersebut akan didirikan pos pengamanan.

    Nantinya, lanjut Sambodo, personel dari kepolisian yang berjaga akan menyeleksi atau pemeriksaan dan penyekatan pada kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang berniat meninggalkan Jabodetabek.

    Selain jalur tikus, polisi bakal mendirikan delapan pos penjagaan di ruas jalan tol, arteri dan terminal yang nantinya akan dijaga oleh personel dari polda dan polres.

    Titik Lemah pengawasan Polisi

    Penyekatan pada sejumlah jalan tikus dan lainnya ini juga didukung pemerhati transportasi, Budiyanto. Kata Budi, jika melihat pengalaman larangan mudik lebaran tahun lalu, memang masih banyak pemudik yang lolos dari pemeriksaan petugas.

    Alhasil, kata Budi, pemudik bisa sampai kampung tujuan, baik ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun pemudik arah barat Sumatera dan sebagainya.

    “Masih banyaknya pemudik yang lolos dari pemeriksaan petugas, mengindikasikan adanya titik lemah pada penyekatan. Kejadian ini tentunya menjadi evaluasi bagi petugas untuk lebih akomodatif dalam merespon titik lemah untuk menentukan langkah-langkah teknis yang lebih cermat,” ujar Budi.

    Adapun Budi menyatakan, jika melihat dari pengalaman secara empiris, maka beberapa titik lemah yang sering terjadi sehingga pemudik bisa lolos sampai tujuan, yaitu jalan-jalan tikus, membaca titik puncak kelelahan petugas, menggunakan kendaraan secara estafet, cara ekstrim menggunakan mobil-mobil barang seperti mobil box, contener, ambulance dan sebagainya, serta beberapa cara lain yang memumgkinkan.

    Budi menyarankan, sebaiknya pos-pos pengamanan seperti pos pantau atau riksa,  rencana pengamanan, gladi dan mungkin simulasi pengamanan sudah dilakukan untuk memastikan bahwa pengamanan akan lebih maksimal

    “Maksimal dan tidaknya pengamanan akan tergantung pada komitmen dan kualitas pengawasan. Selama ini pengawasan menjadi titik lemah dalam sistem manajemen operasional,” ucapnya.

    Budi menyatakan, untuk identifikasi permasalahan dan pengawasan secara berjenjang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam operasi. Oleh karena itu, ada beberapa teknis yang bisa dilakukan selama musim mudik lebaran 2021 nanti, yaitu mendirikan pos pantau dan pos pelayanan, serta mempersiapkan Sumber Daya Manusia.

    Selain itu, kata Budi, sebaiknya diadakan sarana dan prasarana, serta menentukan cara bertindak yang lebih tepat.

    “Pengalaman dan evaluasi mudik sebelumnya menjadi momentum untuk mengingatkan  kita semua agar jangan terjebak pada pelaksanaan tugas rutinitas yang menggampangkan masalah,” tuturnya.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait