Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    BeritaPower Steering Sangat Membantu Pengemudi, Ini Cerita Awal Kemunculannya

    Power Steering Sangat Membantu Pengemudi, Ini Cerita Awal Kemunculannya

    Power steering, istilah ini sering kita dengar pada sebuah mobil. Ya, power steering sendiri merupakan peranti yang membantu dan meringankan pengemudi saat memutar lingkar kemudi sehingga lebih mudah mengarahkan kekanan atau kekiri.

    Dengan adanya power steering, maka akan sangat membantu apalagi saat kecepatan sangat rendah, seperti melakukan parkir. Jika tak ada power steering, maka akan sangat berat, butuh tenaga ekstra untuk memutar kemudi.

    Sejatinya, sistem power steering ini bukanlah teknologi baru, melainkan sudah sangat lama. Bahkan menurut wikipedia, power steering sudah dibuat sejak 1876 oleh seorang pria bermarga Fitts. Hanya saja kabar akan Fitts ini masih jarang diketahui informasinya.

    Oia, inovasi power steering juga dibuat seorang pria di Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat, bernama Robert E Twyford dan dipatenkan oleh beliau pada 3 April 1900 untuk pertama kalinya pada sistem penggerak empat roda. Dia pun mematenkannya.

    Awal keberadaan sistem power steering juga sempat dibuat dan dipasang untuk sebuah truk Columbia yang memiliki bobot lima ton pada 1903, sehingga membantu pengemudi ketika harus memutar roda depan.

    Beberapa tahun kemudian atau sekitar 1926, seorang insinyur dari divisi truk Pierce-Arrow, Francis W. Davis melakukan eksplorasi agar power steering lebih mudah dan praktis. Dia pun akhirnya masuk ke General Motors dan menyempurnakan power steering dengan bantuan sistem hidrolik.

    Davis juga diketahui menjalin kerja sama dengan perusahaan komponen Bendix, untuk membuat sejumlah suku cadang pembuat mobil.

    Power Steering di Era Perang Dunia II

    Oia, saat Perang Dunia II, inovasi dari Davis dalam hal power steering ini sangat dimanfaatkan untuk kebutuhan militer loh OLXer.

    Pasalnya, beberapa mobil lapis baja tentara Amerika Serikat dan Inggris yang sudah pasti berat, jadi terbantu berkat penggunaan power steering, sehingga memudahkan kendaraan untuk bermanuver.

    Kendati demikian, penggunaan power steering  semakin maju setelah perusahaan otomotif Chrysler Corporation untuk pertama kalinya membenamkannya inovasi power steering yang disebut sebagai hyrdaguide pada mobil Chrysler Imperial pada 1951.

    Selang satu tahun atau sekitar tahun 1952, General Motors ikut memasangkan sistem power steering pada mobil Cadillac 1952. Tentu saja, ini memanfaatkan ilmu Davis yang sudah puluhan tahunan ada di General Motors.

    Dua Jenis Sistem Power Steering di Indonesia

    Teknologi memang semakin berkembang, termasuk sistem power steering mobil. Adapun saat ini sistem power steering yang dipakai pada mobil-mobil di Indonesia kebanyakan hanya dua jenis, yaitu power steering hidrolik dan Electric Power Steering (EPS).

    Power steering hidrolik

    Untuk Power steering hidrolik menggunakan tekanan hidrolik dari pompa power steering. Pompa power steering digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.

    Sistem kerjanya, minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa saat mesin hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam pompa power steering. Tekanan oli inilah yang membuat putaran setir menjadi ringan.

    Power steering EPS

    Power steering EPS merupakan teknologi power steering yang bekerja otomatis saat kontak mobil dalam posisi On. Arus listrik terkirim ke motor listrik power steering.

    Saat mesin dihidupkan, noise suppressor mengirimkan perintah ke control module untuk menjalankan motor listrik dan clutch yang menghubungkan motor dengan batang setir. Bagian sensor di steering rack mengirimkan informasi kepada control module di saat setir mulai diputar.

    Setelah perintah pesan sampai ke control module, akan mengalirkan arus listrik sesuai kebutuhan motor listrik untuk melakukan putaran gigi kemudi, sehingga kemudi jadi ringan. EPS memiliki sistem vehicle speed sensor.

    Saat mobil berjalan pada kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam, sensor kecepatan mengirimkan ke motor EPS. Sehingga setir terasa berat. Hal ini untuk menjaga kestabilan mobil di kecepatan tinggi.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait