Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaRest Area Penuh, Pemudik Bisa Manfaatkan Kantor Kelurahan Hingga Kepolisian

    Rest Area Penuh, Pemudik Bisa Manfaatkan Kantor Kelurahan Hingga Kepolisian

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarakan pemudik menghindari puncak arus balik mudik Lebaran 2022 diprediksi akan terjadi pada 6, 7, dan 8 Mei 2022.

    Budi juga mengatakan, agar perjalanan arus balik bisa lebih lancar, maka jangan memaksakan diri untuk menggunakan rest area di jalan tol jika sudah penuh.

    “Jika lelah, masyarakat bisa keluar tol di kota terdekat, dan bisa istirahat di tempat-tempat yang telah disiapkan. Di sini lebih aman dan leluasa,” ungkap Budi dalam keterangannya.

    Menhub menjelaskan, sejumlah rest area di jalan arteri telah disiapkan baik oleh pemda, kepolisian, maupun unsur terkait lainnya.

    “Mulai dari kantor kecamatan, kelurahan, kantor polisi, dan tempat-tempat lainnya sudah disiapkan sebagai tempat istirahat sementara,” jelas Menhub.

    Sementara itu, jika rest area penuh, Budi menyarankan jangan berhenti di bahu jalan, karena selain membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya, juga dapat menyebabkan kemacetan.

    Pemudik istirahat setiap 3 jam sekali

    Rest area adalah tempat beristirahat yang bisa ditemukan di jalan tol atau jalan nasional. Adanya rest area pengemudi dapat beristirahat sejenak untuk meregangkan otot, otak dan syaraf.

    Gunakan rest area untuk pengemudi dapat merenggangkan kaki, tangan, dan kembalikan fokus setelah lama mengemudi.

    Selain itu buatlah kondisi tubuh seperti otak, otot dan syaraf lebih fresh, sehingga bisa mengemudi kembali.

    Menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengantuk dikala posisi sedang mengemudi merupakan hal yang sering terjadi.

    Bahkan istilah yang disebut microsleep ini jadi faktor utama penyebab kecelakaan.

    “Ibarat computer itu sedang di shutdown. Kita bawa mobil yang bergerak, mobile, dan tidur itu kelewatan banget, karena pasti kecelakaan,” ujar Sony.

    Kata Sony, peristiwa microsleep akan sangat terasa ketika mobil melaju dengan cepat di atas 80 km per jam.

    “Kalau kecepatan mobil di atas 100 km per jam, disarankan jika lelah jangan diteruskan, lebih baik istirahat,” tuturnya.

    Jika lelah atau mengantuk, pada dasarnya tak ada obat. Apalagi berkendara lebih dari tiga jam.

    Menurut Sony, jika mengantuk, boleh saja meminum kopi, namun kemudian harus tetap tidur, karena efek kafein baru akan dirasakan satu jam setelah diminum.

    “Sehingga saat bangun, tubuh fresh karena mendapatkan istirahat yang cukup dan juga dari efek kafein kopi,” ucapnya.

    Sony juga menegaskan, seharusnya pengemudi yang mengendalikan mobil, bukan dikendalikan oleh mobil.

    Padahal, kunci dari mengemudi adalah  mengikuti aturan lalu lintas dan selalu menggunakan akal sehat saat berkendara.

    Mau beli mobil bekas berkualitas untuk mudik bisa kunjungi OLX Autos.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait