PT Toyota Astra Motor selaku agen pemegang merek mobil Toyota di Indonesia mendatangkan 30 kendaraan elektrifikasi Toyota yang terdiri dari 20 unit Toyota COMS (BEV), lima unit Toyota C+pod (BEV), dan lima unit Toyota Prius PHEV.
Perlu dicatat, ini bukan peluncuran, melainkan pilot project dan studi komprehensif mengenai implementasi penggunaan kendaraan listrik yang diterapkan di Bali.
Meski bukan sebuah peluncuran, namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik kerja sama antara Toyota Indonesia dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam upaya meluncurkan program pengembangan kendaraan listrik di Bali.
”Yang dilaksanakan di Bali ini merupakan satu langkah strategis menciptakan pasar dalam negeri, membangun ekosistem kendaraan listrik, sekaligus mempromosikan EV Ecotourism, yang akan mendukung daya tarik wisata di Bali dan Indonesia secara keseluruhan,” ungkap Agus saat peresmian Toyota EV Mobility Project di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/3).
Sebagai pemulihan ekonomi

Meski hanya pilot project, Agus mengatakan dengan Toyota memboyong kendaraan ramah lingkungan, maka hal ini sangat penting sekaligus membuktikan bahwa sektor manufaktur dan pariwisata berjalan dengan sinergi dalam upaya memacu pemulihan ekonomi nasional.
”Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, dan kami juga berharap kepada pemerintah provinsi agar dapat menindaklanjuti melalui penerapan zona-zona khusus kendaraan listrik di wilayah Bali,” jelas Agus
Agus optimistis, pelaksanaan proyek percontohan tersebut akan ikut berperan mendukung upaya pemerintah dalam mempopulerkan kendaraan listrik kepada masyarakat luas serta mengakselerasi program percepatan pengembangan kendaraan listrik sesuai amanat Perpres Nomor 55 Tahun 2019.
”Bahkan, membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dari business as usual dengan upaya sendiri pada tahun 2030,” ucap pria yang akrab disapa AGK.

Menurut dia, Toyota merupakan salah satu produsen otomotif multinasional yang berkomitmen untuk terus menambah investasinya di Indonesia, termasuk dalam pengembangan kendaraan listrik.
Di samping itu, Menperin mendorong pendekatan pilot project serupa dapat diterapkan di lima lokasi destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur, Mandalika – Nusa Tenggara Barat, Danau Toba – Sumatera Utara, Likupang – Sulawesi Utara, dan Borobudur – Jawa Tengah.
”Langkah tersebut tentunya akan dapat mendukung target dari program Making Indonesia 4.0, dengan industri kendaraan bermotor nasional bisa menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (Internal Combustion Engine/ICE) atau kendaraan listrik (EV),” paparnya.
Sementara itu, President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda menyatakan, EV Smart Mobility merupakan sebuah proyek besar yang menjadi bagian penting dari perjalanan 50 tahun Toyota di Indonesia.
”Sebagai perusahaan mobilitas, kami harap EV Smart Mobility ini tidak hanya dapat menjadi contoh konkret dari solusi mobilitas Toyota untuk mendukung pemanfaatan teknologi elektrifikasi bagi masyarakat luas, tetapi juga sebagai bentuk realisasi dari komitmen Toyota untuk menghadirkan Mobility Happiness for All,” paparnya.
Adapun Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sendiri menyambut baik inisiatif Toyota dalam mengembangkan Smart EV Ecotourism di Nusa Dua, Bali.
”Ini sejalan dengan visi kami dalam menghadirkan Green Tourism. Semoga dengan hadirnya ecotourism ini dapat turut serta berkontribusi dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata di Bali agar secara bertahap bisa kembali seperti sedia kala,” tuturnya.