Mungkin judul di atas merupakan sebuah pendapat yang masih bisa dibantah, tapi pada kenyataannya, begitu Anda sudah merasakan sensasi mengemudikan mobil listrik (EV), Anda pasti ogah kalau ditawarkan mobil dengan mesin ICE (internal combustion engines).
Fakta tersebut menjadi begitu kuat dengan adanya kesimpulan dari sebuah studi yang dilakukan oleh Zap-Map, sebuah layanan pemetaan charging point yang berbasis di Inggris.
Di bulan November 2020 lalu, Zap-Map sudah melakukan survei terhadap lebih dari 2.000 orang pemilik mobil listrik, dan hasilnya sangat menarik.
Dari poin pertanyaan, apakah mereka akan mempertimbangkan untuk menukar kembali mobil EV atau PHEV mereka dengan mobil bermesin ICE, 91 persen menyatakan tidak, sisanya hanya 1 persen menjawab ya, sedangkan 6 persen sisanya masih ragu-ragu.
Dari hasil studi ini bisa ditarik sebuah kesimpulan, bahwa teknologi kendaraan elektrifikasi akan bertahan lama dan rata-rata semua pemilik mobil EV atau PHEV merasa puas.
“Jajak pendapat terbaru kami menunjukkan dampak yang kuat dari mereka (konsumen) yang sekarang sudah beralih ke mobil listrik. Ini merupakan bukti yang mendukung kendaraan listrik akan tumbuh dengan pesat, bahkan di tahun 2020 ini,” ujar Melanie Shufflebotham, Co-Founder Zap-Map dikutip dari Autoevolution, Selasa (29/12/2020).
“Tantangan bagi industri otomotif saat ini adalah bagaimana memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh teknologi kendaraan EV, tidak hanya urusan memperluas jangkauan penjualannya saja, tetapi juga memastikan bahwa para sales mobil listrik punya pengetahuan yang cukup dalam menyampaikan manfaat membeli mobil listrik tersebut kepada pelanggan,” lanjut Melanie.
Zap-Map juga membuat polling terkait model mobil listrik apa yang paling banyak disukai dan memberikan kepuasan bagi pemiliknya. Hasilnya, Volkswagen ID.3 ada di urutan paling atas, disusul Kia Niro Plug-in Hybrid, dan BMW Seri 3. Sedangkan Tesla Model 3 hanya menempati posisi keempat.
Hal menarik lainnya dari jajak pendapat tersebut menunjukkan data bahwa 52 persen pemilik mobil listrik baru memutuskan untuk membelinya di tahun ini, dan 26 persen menyebut memutuskan beli mobil listrik di tahun 2019 lalu.
Seiring tren mobil listrik yang mulai membanjiri pasar di berbagai negara dunia dalam kurun dua tahun belakangan.