Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    BeritaTiga Kategori Persiapan Isuzu Sambut Kebijakan Euro 4

    Tiga Kategori Persiapan Isuzu Sambut Kebijakan Euro 4

    News.OLX.co.id –  April 2021 lalu seharusnya Indonesia sudah menerapkan standar emisi Euro 4 di setiap kendaraan mesin diesel yang beroperasional di jalan kota dan pedesaan. Namun hadirnya pandemi COVID-19 di tahun 2020 membuat rencana ini mundur satu tahun, menjadi April 2022.

    Setidaknya ada beberapa alasan mengapa Pemerintah menunda kebijakan tersebut. 

    Pertama adalah impor komponen dan suku cadang kendaraan Euro 4 dari negara-negara pemasok yang juga belum pulih dari dampak pandemi. Kemudian kedua keterbatasan fasilitas pengujian emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel 3,5 ton. 

    Ditambah lagi faktor ketiga karena para tenaga ahli untuk pengembangan Euro 4 dari luar negeri tidak bisa masuk ke Indonesia. 

    Serta faktor paling akhir adanya kekhawatiran kebijakan ini tidak bisa diserap masyarakat karena harus melakukan shifting unit dengan teknologi baru yang harganya tentu lebih mahal, sementara daya beli masyarakat sendiri sedang menurun.

    Sehingga keputusan penundaan ini harus ditempuh dan dituangkan di dalam surat yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.

    “Euro 4 adalah suatu keharusan karena bagaimanapun kita harus bisa menyesuaikan dengan standar global. Kita tidak bisa terus bertahan dengan standar kita yang cukup unik saat ini. Karena harapan kedepannya kita harus bisa mengekspor kendaraan niaga yang diproduksi di Indonesia keluar,” ujar Dodit Prasetyo, Kasubdit Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian di acara diskusi virtual bersama Isuzu Astra Motor Indonesia, Rabu (28/4/2021).

    Menyambut kebijakan ini, pihak produsen kendaraan niaga, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyebut kesiapannya. Menurut Tonton Eko, Product Development Division Head IAMI, kesiapan tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni produk, layanan aftersales serta fasilitas pendukung seperti karoseri dan partner leasing.

    “Teknologi mesin commonrail menjadi tanda kita sudah siap masuk Euro 4. Ini merupakan teknologi yang dipakai seluruh kendaraan diesel dalam menghadapi Euro 4,” terangnya.

    Teknologi commonrail di kendaraan niaga Isuzu yang diproduksi di Indonesia sudah ada sejak tahun 2011 pada truk Isuzu Giga, dan pada tahun 2018 pada truk Isuzu Elf NMR81. 

    Sementara untuk layanan aftersales, Isuzu yang sudah mencuri start dengan menggunakan teknologi commonrail sudah membangun ekosistem sendiri, termasuk dalam mempersiapkan tenaga dan sumber daya mekanik lebih siap. 

    Begitu juga dengan ketersediaan spareparts dimana saat ini Isuzu sudah memiliki 139 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan 45 Bengkel Mitra Isuzu (BMI).

    Untuk fasilitas pendukung seperti karoseri dan leasing partner, Isuzu memiliki kerjasama baik dengan karoseri partner.

    “Kami akan membantu dari sisi APM agar proses transformasi dari Euro 2 ke Euro 4 lebih lancar. Mengingat Karoseri juga harus melakukan investasi terkait dengan SKRB. Serta untuk leasing partner, kami memiliki 6 pilihan official leasing partner yang sudah bekerjasama dengan Isuzu seperti Astra Credit Companies atau ACC, Adira Finance, Asia Finance, Mitsui Finance, Mandiri Tunas Finance (MTF), serta SANF Finance dari Astra Financial, sehingga customer tidak perlu khawatir,” pungkas Tonton.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait