Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriTransmisi Otomatis pada Mobil, Begini Cara Kerja dan Jenisnya

    Transmisi Otomatis pada Mobil, Begini Cara Kerja dan Jenisnya

    News.OLX.co.id – Istilah “real man use two pedals” menjadi motto bagi para penggemar mobil dengan transmisi otomatis. Bagi sebagian orang yang tinggal di perkotaan dengan kondisi lalu lintas yang padat seperti Jakarta, memang lebih nyaman untuk mengendarai mobil dengan transmisi otomatis.

    Tapi tidak sedikit juga yang berpandangan bahwa mobil dengan dua pedal ini cocoknya untuk pengendara wanita.

    Tapi alasan mengapa orang yang tinggal di perkotaan cenderung lebih suka dengan mobil matik adalah karena lebih praktis dan tidak bikin capek. Tinggal injak pedal gas, lepas tekanan pada tuas rem, mobil langsung melaju.

    Di dalam kondisi macet parah, biasanya yang muncul di pikiran pemilik mobil manual, andai saja mobil yang mereka beli adalah mobil matik, tentu tidak akan secapek ini.

    Sejarah Transmisi Otomatis

    Nah, bicara transmisi otomatis, sejarah teknologi perpindahan gigi secara mandiri ini sudah dimulai pada era 1940-an. Oldsmobile, pabrikan mobil asal Amerika Serikat yang pertama kali memperkenalkan transmisi tersebut pada produk yang mereka jual.

    Tujuan awal pengembangan transmisi otomatis ini adalah untuk mempermudah proses mengoperasikan sebuah mobil yang pada saat itu orang masih sulit memindahkan tuas transmisi manual.

    Teknologi ini kemudian terus berkembang dan menjadi populer hingga akhirnya di tahun 1960-an, populasi mobil matik di Amerika Serikat menyentuh hingga 71%. Malah sekarang sekitar 96% jumlah mobil disana bertransmisi otomatis.

    Seiring kemajuan jaman, teknologi transmisi otomatis terus dikembangkan sehingga jenis transmisi otomatis pun beragam.

    Baca juga: Flushing Saat Ganti Oli, Tips Merawat Transmisi Otomatis Mobil Tetap Awet

    Pengertian Transmisi Otomatis

    Transmisi otomatis dalam spesifikasi mobil ditandai dengan simbol A/T (automatic transmission). Artinya mobil jenis ini bisa melakukan perpindahan gigi dengan sendirinya.

    Tidak perlu repot untuk menginjak kopling dan memindahkan tuas transmisi ke gigi yang lebih besar atau sebaliknya, karena pada sistem transmisi otomatis dilengkapi torque converter yang berfungsi sebagai kopling otomatis untuk menggerakkan kendaraan.

    Perpindahan gigi transmisi secara otomatis ini menyesuaikan beban mesin dari tekanan pedal gas dan kecepatan kendaraan.

    Cara Kerja Transmisi Otomatis

    Prinsip kerja transmisi otomatis ini umumnya dimulai dari torque converter yang berfungsi sebagai kopling otomatis. Komponen ini akan mentransfer tenaga mesin dengan mekanisme turbin dan pompa.

    Baling-baling pertama di dalam torque converter bekerja sebagai pompa yang akan dipasangkan langsung memakai mesin. Selanjutnya, turbin dan planetary gear akan berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem baling-baling menjadi tiga.

    Baling-baling ini akan terus berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Tekanan yang terjadi berfungsi sebagai pendorong turbin untuk meningkatkan torsi.

    Sementara prinsip kerja planetary gear berfungsi seperti gigi pada transmisi manual untuk mengubah putaran turbin. Pada planetary gear terdapat roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil di bagian dalamnya.

    Baca juga: Saat Lampu Merah, Tuas Mobil Transmisi Otomatis Harus di Posisi D, N atau P?

    Jenis Transmisi Otomatis

    Dalam industri otomotif modern seperti saat ini, pengembangan teknologi transmisi otomatis mengalami kemajuan sangat pesat.

    Sedikitnya ada empat jenis transmisi otomatis yang bisa kita temui di pasaran:

    1. Hydraulic Automatic Transmission

    Inilah cikal bakal transmisi otomatis yang dikembangkan oleh Oldsmobile. Awalnya transmisi ini dikenal dengan nama Hydra-Matic Transmission.

    Cara kerja transmisi ini menggunakan torque converter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis dan menyalurkannya kepada driveshaft.

    2. Continuous Variable Transmission (CVT)

    Jenis transmisi otomatis ini juga banyak digunakan oleh produsen mobil dunia. Mobil keluaran terbaru saat ini umumnya menggunakan CVT. Selain proses peroindahan gigi yang lebih halus, CVT juga memeiliki kemampuan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

    Prinsip kerjanya adalah dengan menggantikan gigi konvensional dengan drum yang ukuran atau rasionya selalu berubah dan disambungkan dengan belt. Karena rasio transmisi ini terus berubah, transmisi CVT dapat menyesuaikan agar kerja mesin menjadi lebih sigap dan ringan.

    3. Dual-Clutch Transmission (DCT)

    Boleh dibilang DCT adalah jenis transmisi otomatis yang jarang digunakan. Tapi produsen mobil asal Eropa, salah satunya VolksWagen mengaplikasikannya pada model Golf.

    Transmisi otomatis DCT menggunakan kopling ganda yang dikendalikan oleh komputer. Keduanya bertanggung jawab atas gigi yang berbeda, yaitu genap dan ganjil. Keunggulan dari DCT adalah proses perpindahan gigi yang responsif dan halus karena dua kopling bekerja secara bergantian sesuai dengan gigi yang digunakan.

    4. Automated Manual Transmission (AMT)

    Yang terakhir adalah jenis transmisi otomatis Automated Manual Transmission, penggabungan dua sistem transmisi, manual dan otomatis.

    Pada prinsipnya sistem kerja transmisi AMT cenderung seperti mobil transmisi manual, namun dikendalikan oleh komputer secara otomatis.

    Pengemudi bisa memilih untuk mengoperasikan mobil secara manual namun dengan kopling yang dijalankan oleh komputer.

    Baca juga: Alasan Mobil Transmisi Otomatis Mogok Wajib Gendong Towing atau Derek

    Tips Merawat Transmisi Otomatis

    Banyak orang beranggapan mobil transmisi otomatis membutuhkan biaya perawatan yang sangat besar dibandingkan mobil manual. Ini juga yang dijadikan alasan banyak orang sampai akhirnya enggan membeli mobil matik.

    Pada kenyataannya, jika pemilik mobil matik konsisten dan rajin merawat transmisi mobil tersebut, harusnya biaya perawatannya akan lebih murah.

    Nah, berikut adalah cara merawat mobil transmisi otomatis yang benar:

    1. Rutin Cek Oli Transmisi

    Umumnya letak oli transmisi mobil berada diatas gearbox. Sering-seringlah memeriksa jumlah oli tersebut. Jika didapati sudah berkurang atau ada seperti bau gosong, segera bawa ke bengkel mobil.

    2. Mengenali Troubleshooting 

    Biasanya kerusakan transmisi matic ditandai adanya kopling slip yang berakibat pada tidak seimbangnya putaran mesin dengan laju mobil. Mesin meraung tinggi tapi jalannya ternyata tidak seimbang.

    Selain itu, gigi persneling suka menghentak saat terjadi perpindahan transmisi juga menjadi salah satu ciri transmisi otomatis di mobil bermasalah.

    3. Perawatan

    Mayoritas pemilik mobil matik suka lalai terhadap anjuran perawatan yang ditulis di manual book mobil. Padahal ini adalah poin penting untuk mencari tahu ataupun mendeteksi lebih dini kerusakan pada mobil, termasuk pada bagian transmisi otomatis.

    Baca juga: 10 Gejala Transmisi Mobil Mengalami Kerusakan

    Kenali Gejala Transmisi Otomatis Bermasalah

    1. Telat Response

    Pernahkah mengalami saat menginjak pedal gas mesin menderu, tetapi kendaraan melaju lambat tidak normal? Ini adalah gejala kerusakan transmisi otomatis yang paling umum akibat kinerja body valve sudah lemah.

    2. Suara Mendengung 

    Pada awalnya, suara mendengung itu mirip dengan suara dari mesin. Namun, lama kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya bunyi mirip ketukan benda-benda tumpul yang beradu.

    Suara tersebut berasal dari beberapa komponen di peranti transmisi yang saling berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat kurang kuatnya dorongan oli transmisi.

    Perlu diingat, oli merupakan komponen penting bagi transmisi otomatis. Selain sebagai pelumas dan pendingin, oli transmisi juga memberikan tekanan saat pergantian gigi.

    3. Kebocoran Cairan Transmisi

    Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling mudah diidentifikasi. Cairan transmisi otomatis sangat vital untuk kapabilitas pertukaran gear, jadi sedikit saja bocor, bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

    Umumnya warna cairan transmisi otomatis berwarna merah terang, bersih, dan sedikit berbau manis (ciri cairan pelumas transmisi yang bagus).

    4. Mobil Terasa Getar

    Jika mobil ketika melaju terasa bergetar tidak lazim, ini bisa saja menjadi indikasi ada masalah pada mesin maupun pada transmisi otomatis mobil. Segera periksakan ke bengkel resmi ataupun bengkel khusus transmisi otomatis.

    5. Lampu “Check Engine” Menyala

    Menyalanya lampu check engine terbilang pengingat paling awal jika terjadi kerusakan pada sistem kerja transmisi. Hanya saja cahaya lampu check engine bisa jadi pertanda kerusakan komponen lain yang tidak berhubungan dengan transmisi.

    Karena itu, saat lampu check engine menyala jangan langsung menuduh transmisi yang bermasalah.

    Dalam kasus transmisi, sensor bisa mengenali getaran dan mengidentifikasikan masalah lebih dulu dari yang pengemudi rasakan. Jika sudah merasakan perubahan atau keanehan tersebut, jangan didiamkan sebelum kerusakan makin menjadi.

    Baca juga: Pahami Huruf dan Angka Pada Tuas Transmisi Matik

    Kelebihan dan Kekurangan Transmisi Otomatis

    Banyak orang berpikiran mobil bertransmisi matik punya segudang keunggulan dibandingkan dengan yang transmisi manual.

    Bagi pemula, mobil matik lebih gampang dikendarai dan tidak cepat bikin capek.

    Namun sebenarnya masing-masing transmisi tersebut punya kelebihan dan kekurangan.

    1. Lebih Mudah Dikendarai

    Orang menganggap menyetir mobil matik lebih memberikan kenyamanan dibanding manual.

    Saat akan mengoper gigi, pengendara mobil manual harus menginjak kopling terlebih dulu. Kondisi seperti ini cukup melelahkan terutama saat berada di jalanan macet dan juga menanjak.

    Beda halnya dengan mobil matik, cukup menginjak gas untuk menjalankan mobil.

    Buat yang baru belajar nyetir, pakai mobil transmisi otomatis bisa lebih cepat mahir. Sebaliknya orang yang belajar pakai mobil manual harus bisa membiasakan diri untuk mengoper gigi, menginjak kopling, dan menginjak gas. Harus berkonsentrasi untuk bisa menyeimbangkan ketiganya.

    2. Jumlah Gigi Percepatan Lebih Beragam 

    Mobil dengan transmisi matik dan manual sama-sama dilengkapi dengan gigi penggerak. Namun, kedua jenis transmisi mobil tersebut punya jumlah gigi yang berbeda.

    Mobil dengan transmisi manual biasanya memiliki lima sampai enam jenis gigi. Lima diantaranya berfungsi memacu mobil bergerak ke depan. Sementara satu sisanya untuk mundur.

    Sedangkan untuk transmisi otomatis konvensional, dilengkapi dengan 4 percepatan.

    Namun untuk mobil yang lebih modern ada yang sampai 9 percepatan. Umumnya mobil matik di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yakni otomatis dan semi otomatis.

    3. Akselerasi Kalah Responsif 

    Masih berhubungan dengan gigi yang dimiliki kedua mobil ini. Banyak yang menyebutkan bahwa mobil bertransmisi manual lebih agresif dan responsif dibanding kendaraan transmisi otomatis.

    Hal ini dikarenakan oleh perpindahan kopling yang dilakukan saat mobil berada di medan jalan yang berbeda-beda.

    Belum banyak yang tahu, sebenarnya kerja transmisi matik  jauh lebih rumit dari yang manual. Pengendara mobil otomatis tidak bisa melakukan engine brake karena ketiadaan gigi. Hal inilah yang membuatnya tidak responsif seperti mobil manual.

    4. Pengereman Lebih Kasar Dibanding Manual 

    Ketiadaan engine brake pada mobil dengan transmisi otomatis membuatnya sangat kurang baik dalam hal pengereman.

    Pertama, mobil matik akan terasa lebih kasar saat di rem. Hal ini bertolak belakang dengan mobil manual yang sangat halus saat pengereman.

    Tak adanya engine brake ini pun berpengaruh saat mengendarai mobil bertransmisi otomatis di jalan menurun. Harus sangat berhati-hati jika tidak ingin kehilangan kendali atas kecepatan mobil.

    Bila terlalu sering menggunakan mobil matik di jalan menurun, daya cengkeram remnya bisa berkurang. Tak hanya itu, rem mobil matik akan cepat aus kampasnya bila sering di rem saat dalam keadaan ngebut karena benar-benar hanya mengandalkan sistem pengereman tanpa bantuan engine brake.

    5. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros

    Biarpun gampang dan nyaman dikendarai, ternyata konsumsi bahan bakar mobil transmisi otomatis sangat boros.

    Ini disebabkan perputaran transmisi yang lebih berat berat dibandingkan transmisi manual. Akibatnya, mesin mobil pun bekerja lebih ekstra dan menyedot bahan bakar yang lebih banyak.

    Ada trik agar konsumsi bahan bakar mobil matik bisa lebih irit. Caranya dengan membiarkan mobil meluncur atau kerap disebut gas and glide di jalan lurus. Teknik ini membuat tenaga mesin yang dibutuhkan lebih sedikit dan secara otomatis bahan bakar yang digunakan pun lebih efisien.

    6. Perawatan Mobil Transmisi Otomatis Lebih Mahal

    Selain transmisinya yang rumit, mobil transmisi matik punya komponen dan sistem mekanis yang lebih rumit dari kendaraan manual.

    Beberapa contohnya seperti komponen elektrikal, mekanisme pendingin, dan juga pompa yang dimiliki. Kerumitan tersebut pun berdampak pada biaya perawatan mobil matik yang lebih mahal dari mobil transmisi manual.

    Nah, itulah berbagai kelebihan serta kekurangan dari mobil transmisi otomatis. Jika ingin segera menjual mobil matik Anda dengan cara yang cepat dan mudah di OLX Autos.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait