Penyebaran Virus Corona di Indonesia semakin meluas. Per hari Minggu, 16 Maret 2020 kemarin, data dari pihak Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) menyebutkan sudah terkonfirmasi 117 orang positif terpapar Virus COVID-19, dimana 104 orang sedang dalam tahap perawatan, 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang lainnya meninggal.
Kondisi ini menimbulkan berbagai kekhawatiran dan tentu saja berimbas langsung terhadap keberlangsungan ekonomi serta bisnis.
Salah satu yang ikut merasakan efek dari Virus Corona adalah RSV Helmet. “Memang ada pengaruh ke omset sejak diumumkan oleh Pemerintah. Ada juga konsumen yang tidak jadi beli karena gak bisa langsung pakai atau mencoba langsung saat berniat beli,” papar Richard Ryan – Executive Director RSV Helmet dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).
Diakuinya, saat ini RSV Helmet memberlakukan kebijakan baru di seluruh outlet-nya. Kebijakan tersebut adalah dengan tidak mengizinkan konsumen atau calon pembeli untuk menjajal (fitting) helm yang diincar.
Adapun untuk menyiasati agar konsumen tidak salah ukuran, Richard menyebut para pegawainya sudah menyiapkan alat pengukur lingkar kepala calon pembeli. Cara ini dianggap cukup jitu dalam mengetahui ukuran helm yang pas.
“Selama 16 hari ke depan terpaksa konsumen tidak bisa fitting helm. Alternatifnya adalah pakai meteran, buat nyari ukuran kepala yang pas untuk konsumen.” jelas Richard.
Selain itu, outlet RSV Helmet juga menyediakan hand sanitizer untuk terus menjaga kebersihan tangan pengunjung selama berada di dalam outlet.
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan RSV Helmet ini sudah diberlakukan sejak Sabtu (14/3/2020) lalu, guna mengantisipasi dan memutus jaringan penyebarannya, sekaligus sebagai bentuk dan dukungan RSV Helmet atas upaya Pemerintah, khususnya Pemkot DKI Jakarta dalam berjuang melawan Virus Corona. (Z)
