Kamis, April 18, 2024
Lainnya
    BeritaWalau Pandemi Setiap 1,9 Menit Lahir Mobil dari Pabrik Daihatsu

    Walau Pandemi Setiap 1,9 Menit Lahir Mobil dari Pabrik Daihatsu

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia jadi merek otomotif yang mendapatkan dampak positif dari program relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang berlaku pada 2021 lalu.

    Berdasarkan catatan Daihatsu, jika pasar otomotif nasional pada Maret lalu mengalami peningkatan volume retail sales (penjualan dealer ke konsumen) menjadi sekitar 77 ribu unit, atau naik sebesar 65 persen dibandingkan bulan Februari 2021. 

    Maka di periode yang sama, penjualan Daihatsu tembus 12 ribu unit, atau naik sekitar 47 persen dibandingkan Februari 2021 atau jadi tertinggi sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

    Peningkatan juga terjadi pada sisi wholesales (penjualan pabrik ke dealer), jika secara nasional volume naik 73 persen dibandingkan bulan Februari 2021 atau tembus 84 ribu unit, maka penjualan Daihatsu pada Maret 2021 lalu naik 78 persen atau tembus 16 ribu unit.

    Menurut Planning and Control Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Stephanus Surya, berkat relaksasi pajak penjualan mobil Daihatsu yang melonjak 200 persen berdampak pada meningkatnya jalur proses produksi. 

    Hanya saja, kata Stephanus, saat penjualan meningkat dukungan supplier Daihatsu hanya tersedia 20 persen dari demand yang ada.  Alhasil untuk dapat terus memenuhi kenaikan demand, Daihatsu berupaya mengeluarkan strategi supply dengan Special Action Daihatsu, yaitu People, Production facility, Part Control atau 3P.

    “People, menambah manpower supaya dapat dialokasi jam kerja dan pengaturan waktu lembur supaya stamina tetap terjaga. Strategi manpower diimbangi dengan penambahan fasilitas sesuai dengan protokol kesehatan, fasilitas diberikan supaya karyawan bisa jaga jarak dan berikan rasa nyaman dan aman dalam melakukan pekerjaan. dengan kondisi karyawan prima akan berkontribusi tinggi,” jelas Surya saat video conference bersama awak media.

    Surya juga menyatakan, Daihatsu membuat tim khusus yang bertugas melakukan improvement, baik proses maupun meningkatkan kualitas produksi agar bisa meningkatkan volume produksi sehingga bisa menambah supply ke market. 

    Selanjutnya Production facility, dimana Daihatsu memutuskan menambahkan jig welding sehingga kapasitas produksi bisa ditingkatkan namun profesi tetap terjaga. 

    “Penambahan jig welding ini modifikasi dari yang sudah ada sehingga bisa menekan cost investasi yang ditimbulkan. Kami juga tambahkan robot painting karena proses robot painting, produk kami 20 persen untuk ekspor termasuk untuk Jepang,” jelasnya. 

    Surya juga mengatakan, penambahan robot dapat mempercepat proses dan menjaga kualitas produksi sehingga bisa menambahkan volume supply. “Ini juga untuk mengurangi beban kerja karyawan. Dan selaras dengan program pemerintah industri 4.0,” terangnya.

    Untuk part control, kata Surya Daihatsu menaikan safety stock dari lima hari jadi 14 hari, agar produksi lebih stabil, maka persiapan dilakukan di kontainer, dan kapal dengan penambahan stock.

    “Kami berharap dan manage produksi kami jadi lebih stabil. Kami juga koordinasi dengan principal dan supplier yang berkaitan dengan semiconductor supaya alokasi yang didapat bisa tambah produksi Daihatsu,” tuturnya

    “Daihatsu berharap, melalui upaya dan implementasi 3P ini dapat meningkatkan supply agar lebih memaksimalkan produksi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan”, sambung Surya.

    Hasilnya, melalui implementasi 3P tersebut dapat meningkatkan dan mempercepat produksi Daihatsu. Hal ini dibuktikan dengan capaian takt time yang lebih singkat menjadi 1,9 menit, dari sebelumnya yang membutuhkan waktu 3,1 menit untuk memproduksi sebuah mobil.

    Dengan strategi ini pula, kapasitas unit Daihatsu akan kembali meningkat, dimana produksi Daihatsu dalam setahun naik menjadi 460 ribu unit, dari yang sebelumnya hanya 330 ribu unit.

    Membuat mobil tidak seperti membuat roti

    Surya sendiri memang tak menampik, jika peningkatan produksi yang dilakukan Daihatsu belum pasti akan mampu memenuhi semua permintaan konsumen. 

    “Bikin mobil bukan seperti bikin roti. Artinya, Ketika naik dua kali lipat, kapasitas ditingkatkan, kita tetap butuh persiapan atau lead time. Ini yang kita coba memperpendek lead time persiapannya,” kata Surya. 

    Seperti diketahui, PT ADM sendiri memiliki lima pabrik yang berlokasi di Sunter dan Karawang. Pabrik Daihatsu ini juga jadi pabrik otomotif terbesar di Indonesia. 

    Setidaknya, untuk membuat mobil-mobil Daihatsu, membutuhkan ribuan supplier, dimana 92 persen diantaranya dibuat secara lokal, 6 persen komponen yang terdiri 101 supplier diimpor dari beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, India, Taiwan, hingga Filipina. 

    Serta dua persen atau 34 supplier komponen diantaranya diimpor langsung dari Jepang.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait