Senin, Mei 6, 2024
Lainnya
    Tips & TrikIni Efek Buruk Kalau Motor Kamu Sering Pakai BBM Campuran

    Ini Efek Buruk Kalau Motor Kamu Sering Pakai BBM Campuran

    Setiap kendaraan, termasuk motor, memiliki rekomendasi Research Octane Number (RON), yang menentukan jenis BBM yang seharusnya digunakan. Mematuhi rekomendasi RON sangat penting untuk menjaga performa mesin dan mencegah masalah yang mungkin timbul.

    News.OLX – RON merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk mengukur ketahanan bahan bakar terhadap ketukan atau knocking dalam mesin pembakaran internal.

    Ketukan adalah fenomena di mana campuran udara dan bahan bakar terbakar secara tidak terkendali dalam ruang bakar mesin, yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan mengurangi efisiensi pembakaran.

    Penting untuk diingat bahwa BBM dengan RON yang berbeda memiliki dampak yang berbeda pada motor kamu. Pemilihan RON yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik dapat mengakibatkan efek buruk pada motormu.

    Lantas, apa jadinya jika sering gonta ganti BBM dengan RON yang berbeda? Untuk mengetahuinya, artikel ini akan membahas beberapa efek buruk yang mungkin kamu alami jika sering menggunakan BBM campuran dengan RON yang tidak sesuai.

    1. Penurunan performa mesin

    Salah satu efek buruk yang mungkin kamu alami jika sering menggunakan BBM campuran adalah penurunan performa mesin. RON adalah angka identifikasi komparasi antara heptana dan isooktana dalam BBM.

    Saat kamu menggunakan BBM dengan RON yang lebih rendah dari rekomendasi pabrik, mesinmu mungkin akan mengalami penurunan daya dan respons yang buruk.

    Performa mesin yang rendah dapat membuat pengalaman berkendara menjadi tidak menyenangkan dan bahkan berbahaya dalam situasi tertentu.

    bbm (6)

    2. Peningkatan suhu mesin

    Penggunaan BBM dengan RON yang tidak sesuai juga dapat mengakibatkan peningkatan suhu mesin. Mesin yang bekerja keras untuk mengatasi BBM dengan RON yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghasilkan panas berlebih.

    Peningkatan suhu mesin dapat mengakibatkan overheating. Jika ini terjadi secara terus menerus, maka dapat merusak komponen mesin dan mengurangi umur mesin.

    3. Risiko ketukan mesin

    Ketukan mesin, atau knocking, adalah fenomena yang terjadi ketika campuran udara dan BBM terbakar dengan cara yang tidak terkendali di dalam ruang bakar mesin. Hal ini dapat merusak mesin dan mengurangi efisiensi bahan bakar.

    Penggunaan BBM dengan RON yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko ketukan mesin. Jika mesin sering mengalami ketukan, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin.

    4. Penurunan fungsi aditif

    Aditif dalam BBM adalah zat tambahan yang memiliki peran penting dalam membersihkan deposit yang muncul selama pembakaran di ruang bakar. Aditif ini membantu menjaga mesin tetap bersih dan berkinerja optimal.

    Namun, ketika kamu mencampurkan BBM dengan RON yang berbeda, dosis aditif dalam BBM tersebut dapat berkurang secara signifikan.

    Sebagai contoh, Pertamina memiliki beberapa jenis BBM seperti Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, yang masing-masing memiliki kandungan aditif yang berbeda.

    Ketika kamu mencampurkan BBM dengan RON yang berbeda, dosis aditif dalam campuran tersebut akan berkurang, yang dapat mengakibatkan peningkatan deposit atau kerak dalam mesin.

    Deposit yang berlebihan dapat merusak komponen mesin, termasuk klep yang bisa menjadi macet, dan ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesinmu.

    Jika kamu ingin menghindari efek buruk penggunaan BBM campuran, langkah terbaik adalah memastikan kamu selalu mengisi BBM sesuai dengan rekomendasi RON yang diberikan oleh pabrik motormu.

    Pabrik biasanya merekomendasikan RON yang tepat untuk motor mereka, sehingga kamu dapat memastikan bahwa mesin motormu bekerja dengan optimal.

    Dapatkan informasi menarik lainnya seputar otomotif di OLX Member of ASTRA. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.

    Populer
    GIIAS 2023
    Reka Harnis
    Reka Harnis
    Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
    Berita Terkait