Cek empat merek mobil listrik yang sudah menggunakan baterai LFP dan alasan mengapa memakai baterai jenis tersebut.
News.OLX – Baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) saat ini semakin banyak digunakan oleh para produsen mobil listrik, khususnya pabrikan China. Dengan begitu, beberapa perusahaan raksasa tersebut perlahan telah meninggalkan nikel. Proses peralihan ke LFP tersebut karena mempertimbangkan risikonya yang lebih kecil dari nikel.
Dibandingkan nikel, LFP ini memiliki risiko lebih rendah terhadap kebakaran, harganya lebih terjangkau, serta usia pakai lebih lama. Maka tidak mengherankan jika tren produksi mobil listrik lebih condong ke tipe ini ini.
Beberapa mobil listrik yang menggunakan baterai LFP ini di antaranya:
Wuling
Wuling memastikan bahwa Indonesia sudah mendapatkan pasokan kendaraan listrik dengan LFP ini. Di mana beberapa seri yang telah menggunakan jenis ini adalah Binguo EV serta Air EV.
Kapasitas pada Wuling Binguo EV seri long range adalah 31,9 kWh yang mampu melakukan perjalanan maksimal 333 km dalam sekali pengisian daya. Sementara versi premiumnya mempunyai kapasitas 37,9 kWh.
Air EV lite serta standard range berkapasitas 17,3 kWh dan berjarak tempuh hingga 200 km. Sementara versi long range memiliki kapasitas 26,7 kWh serta bisa menempuh perjalanan maksimal 300 km.
Kedua seri tersebut pun telah memakai baterai LFP yang memiliki rating IP67, sehingga sudah tahan terhadap debu dan air. Daya tahannya terhadap kondisi penyebab baterai membengkak hingga meledak pun sudah jauh lebih baik. Hasil uji keselamatan saat tabrakan, hujan, serta banjir pun sudah sangat bagus.
BYD
Saat ini sekitar tiga seri mobil BYD telah menjadi mobil listrik yang menggunakan baterai LFP. Ketiganya adalah Atto 3, Dolphin, serta Seal. Terdapat teknologi “Blade Battery” yang diselipkan ke dalam ketiga kendaraan ini. Kendaraan listrik ini pun telah disematkan baterai sebesar 82,5 kWh.
Teknologi tersebut adalah hasil perkembangan atas beberapa sel tunggal, yang lalu tersusun menjadi suatu battery pack. Struktur pada pack tersebut bisa meningkatkan pemanfaatan ruang pada produk hingga lebih 50% daripada tipe konvensional.
Durasi penggunaannya juga lifetime, di mana jarak tempuhnya bisa mencapai 1,2 juta kilometer.
Chery Omoda E5
Kapasitas baterai pada Chery Omoda E5 ini sekitar 61 kWh dengan jarak tempuh maksimal dalam satu kali pengisian adalah sekitar 430 km. Jarak tempuh tersebut dapat dicapai menggunakan metode WLTP (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure).
Kemudian mobil ini pun mampu menempuh jarak hingga 505 km apabila memakai metode NEDC (New European Driving Cycle) .
Lalu, dalam waktu 7,5 detik, mobil ini dapat melakukan akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam.
Chery juga sudah membeberkan bahwa jenis ini mampu bertahan ketika suhu panas, menerima tusukan benda tajam, ataupun melalui banjir dengan ketinggian 45 cm.
Tesla
Salah satu perusahaan raksasa dunia, Tesla pun perlahan sudah mulai beralih ke mobil listrik yang menggunakan baterai lfp. Di mana saat ini hanya menyediakan setengah produksi mobil listriknya dengan nikel. Sementara setengahnya lagi menggunakan LFP.
Pabrikan ini juga sudah menyampaikan bahwa mobil listrik berukuran kecil akan mulai mengaplikasikan LFP dengan kapasitas 53 kWh. Lalu, penggunaannya juga diberlakukan pada kendaraan dengan ukuran menengah mereka, yaitu Model Y dan Model 3.
Hal ini bukan hanya karena mempertimbangkan daya tahan LFP yang lebih bagus dan tahan lama. Namun juga menyesuaikan dengan pasaran dunia yang membutuhkan mobil berharga lebih miring.
Dengan pilihan beberapa produsen mobil menggunakan baterai LFP tersebut, maka harapan memiliki kendaraan listrik lebih terjangkau dan awet akan terbuka lebih lebar.
Cek selalu perkembangan dan ketersediaan mobil hingga aksesorisnya di OLX. Unduh juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store agar lebih mudah!
